Dark/Light Mode

Hadapi Resesi Global, Menkeu Perketat Konsumsi Domestik

Jumat, 18 Oktober 2019 10:27 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Menkeu Sri Mulyani Indrawati

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelambatan ekonomi global yang terus terjadi membuat pemerintah harus kerja keras mengurangi dampak negatif terhadap perekonomian nasional. 

Salah satunya, dengan menjaga konsumsi domestik agar target pertumbuhan ekonomi tidak meleset terlalu jauh. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, konsumsi domestik yang baik akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain. 

Baca juga : Presiden Minta Menteri Gerak Cepat Gaet Investor

“Selama domestic demand masih cukup kuat, mungkin kita bisa menetralisir dampak negatif dari pelemahan ekonomi global,” kata Sri di Jakarta, kemarin. 

Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan, ke depan pemerintah akan terus menjaga agar permintaan dari dalam negeri tidak tertekan. 

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat konsumsi rumah tangga berkontribusi besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56 persen. 

Baca juga : Tekan Impor, Minyak Banyu Urip Suplai Domestik

Menanggapi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), Sri menilai, IMF sudah melihat risiko yang sudah terjadi dan menimpa negara berkembang dan negara maju. 

“Jadi kita harus waspada dari sisi kondisi eksternal kita. Apalagi ekspor kita masih hadapi tekanan, dan pasti akan mempengaruhi pertumbuhan,” imbuhnya. 

Namun Ani pede, pertumbuhan Indonesia diproyeksi tetap berada pada kisaran 5 persen. Angka ini masih stabil dan tak mengalami penurunan signifikan seperti negara lainnya yang mengalami penurunan ekonomi yang cukup tajam. Ia mencontohkan, penurunan cukup tajam terjadi di India yang diperkirakan tumbuh 7,3 persen turun menjadi 6,1 persen. 

Baca juga : Di UIN Makassar, Amran Perkenalkan Mekanisasi Pertanian

“Begitu juga China yang pertumbuhan ekonominya turun tajam dan berada pada kisaran 6,1 persen dan tahun depan diperkirakan berada di bawah 6 persen. Kalau kita, masih di kisaran 5 persen,” ujarnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.