Dark/Light Mode

Raih ISO, Pelayanan BPJS Kesehatan Harus Pro Wong Cilik

Jumat, 14 Februari 2020 08:34 WIB
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari sertifikasi ISO 9001:2015 pada proses pelayanan peserta di Kantor Cabang wilayah Jabodetabek dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, Jumat (14/02).
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari sertifikasi ISO 9001:2015 pada proses pelayanan peserta di Kantor Cabang wilayah Jabodetabek dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, Jumat (14/02).

RM.id  Rakyat Merdeka - BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Kali ini, BPJS Kesehatan mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2015 pada proses pelayanan peserta di Kantor Cabang wilayah Jabodetabek dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400. 

Sertifikasi itu diterima oleh BPJS Kesehatan dari PT SGS Indonesia, selaku lembaga sertifikasi ISO berdasarkan hasil Audit Mutu Eksternal (AME) ISO 9001:2015 pada 2019. 

“Pemberian Sertifikat ISO 9001:2015 tersebut semakin meneguhkan kualitas layanan kepesertaan di Kantor BPJS Kesehatan makin handal. Khususnya, dalam memberikan kemudahan, kepastian, dan kecepatan layanan kepada peserta dan masyarakat. Seluruh Kantor Cabang BPJS Kesehatan di Indonesia harus mengejar pemenuhan standar tersebut,” ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, Jumat (14/02).

Baca juga : Per 5 Februari, Pemerintah Larangan Penerbangan dari dan ke China

Ia mengatakan, bahwa standarisasi pelayanan dapat meningkatkan kepuasan peserta melalui penguatan komitmen layanan. Karena itu, BPJS Kesehatan selalu menempatkan elemen kepuasan peserta sebagai prioritas. 

BPJS Kesehatan dinilai, layak menerima sertifikat ISO 9001:2015 tersebut karena memenuhi tuntutan 7 prinsip SMM ISO 9001:2015 yang dikenal dengan CLEPIER (Customer Focus, Leadership, Engagement of People Process Approach, Improvement, Evidence-based Decision Making, dan Relationship Management).

“Fokus utama BPJS Kesehatan di 2020 yaitu tahun pelayanan dan tahun kepuasan peserta. Improvement layanan kepesertaan sejauh ini terus dilakukan. Salah satunya dengan menerapkan metode lean six sigma,” katanya.

Baca juga : Catat, BPJS Kesehatan Jamin Peserta JKN-KIS Terlayani 100%

Andayani menambahkan, metode lean six sigma dilakukan melalui pendekatan sistematis dalam mengurangi atau menghilangkan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses bisnis layanan kepada peserta. 

Metode ini juga mengutamakan perbaikan proses layanan peserta untuk mengurangi kesalahan. Harapannya, akan menghasilkan layanan sempurna yang berorientasi jangka panjang.

“Ini PR besar. Kami optimis mitra kerja dan pemangku kepentingan terkait dapat bekerja sama dengan baik untuk memberikan layanan yang bermutu, bagi masyarakat,” tandasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.