Dark/Light Mode

Jasa Tirta II Tanam 1 Juta Pohon Untuk Program Citarum Harum

Minggu, 23 Februari 2020 22:23 WIB
Direktur Utama Jasa Tirta II U Saefudin Noer (kanan), saat meninjau secara langsung kondisi pembibitan dan Situ Cisanti, sebagai mata air Sungai Citarum di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/2) bersama Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR TB. H. Ace Hasan Syadzily (kiri). (Foto: Humas Jasa Tirta II)
Direktur Utama Jasa Tirta II U Saefudin Noer (kanan), saat meninjau secara langsung kondisi pembibitan dan Situ Cisanti, sebagai mata air Sungai Citarum di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/2) bersama Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR TB. H. Ace Hasan Syadzily (kiri). (Foto: Humas Jasa Tirta II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen Doni Monardo bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR TB. H. Ace Hasan Syadzily meninjau secara langsung kondisi pembibitan dan Situ Cisanti, sebagai mata air Sungai Citarum di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/2).

Kelestarian Situ Cisanti menjadi hal yang vital bagi Sungai Citarum. Karena itu, Jasa Tirta II sebagai salah satu BUMN yang memiliki otoritas, dalam hal ini secara rutin melakukan pemeliharaan di situ tersebut 

Terkait hal ini, Ace mengatakan, kunjungan ke hulu Sungai Citarum ini merupakan salah satu bentuk pencegahan bencana, dengan memperhatikan kondisi hulu sungai.

"Kami Komisi VIII DPR, sedang merevisi Undang-Undang penanggulangan bencana. Salah satu poin pentingnya, adalah bagaimana kita melibatkan semua komponen masyarakat. Agar TNI - Polri, pemerintah pusat dan daerah, BUMN, pabrik, dan masyarakat bisa bersinergi untuk melakukan pencegahan bencana. Salah satunya, dengan memelihara hulu sungai," tutur Ace.

Baca juga : PLTU Indramayu Sukses Uji Coba Pellet Kayu Untuk Energi Baru Terbarukan

Manajemen pengendalian bencana, hanya bisa dilakukan dengan upaya pencegahan yang dilakukan sebaik-baiknya.

Daerah-daerah kritis bencana seperti hulu Sungai Citarum, tak hanya berdampak pada Kabupaten Bandung saja. Tetapi juga bisa sampai ke Jakarta.

Mengingat Sungai Citarum menjadi sumber mata air di Indonesia, maka penyelesaian penanggulangan bencana harus dilakukan dari level pencegahan, dengan mengidentifikasi daerah-daerah yang memang menjadi sumber dari terjadinya bencana tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya ke Situ Cisanti, Kepala BNPB Pusat dan Komisi VIII DPR RI didampingi oleh Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer, Kasdam III Siliwangi Brigjen Dwi Jati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jabar Eddy Iskandar Muda Nasution, dan Ketua Harian Satgas Citarum Harum Dedi Kusnadi Thamim.

Baca juga : Juara Lagi, Serena Sumbang Hadiah Untuk Korban Kebakaran di Australia

“Salah satu bentuk pencegahan bencana yang dilakukan Jasa Tirta II adalah dengan memelihara kebersihan di Situ Cisanti. Agar senantiasa terjaga dan asri, serta dapat terus mengaliri Sungai Citarum,” ujar Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer kepada wartawan.

Jasa Tirta II bukan hanya membersihkan Situ Cisanti, tetapi juga bersinergi menjaga kawasan resapan air bersama Perhutani dan PTPN VIII, serta gotong royong dengan masyarakat.

Banjir yang kerap meluap dari Sungai Citarum, salah satunya terjadi akibat kurangnya daerah resapan air.

"Selain operasi dan pemeliharaan wilayah sungai Citarum dan sebagian Ciliwung- Cisadane, Jasa Tirta II secara aktif melakukan gerakan konservasi. Di tahun 2020 ini, bersama Satgas Citarum Harum, Jasa Tirta II akan melakukan penanaman 1 juta bibit pohon di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk menambah resapan air," kata Saefudin Noer.

Baca juga : Jokowi Minta Pohon Ini Yang Ditanam

Jasa Tirta II juga memiliki program konservasi seperti penanaman pohon, program biogas berbasis pemberdayaan masyarakat, penataan sungai-sungai mati (oxbow), serta kegiatan operasi dan pemeliharan di DAS Citarum, yang termasuk wilayah kerja Jasa Tirta II.

Program biogas berbasis pemberdayaan masyarakat, bertujuan mengatasi pencemaran kotoran ternak di Sungai Cisangkuy, sebagai salah satu anak Sungai Citarum, melalui aplikasi biogas untuk pengelolaan limbah.

Selain untuk mengurangi pencemaran, program biogas juga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi para peternak.

“Untuk mendukung Program Citarum Harum, Jasa Tirta II melakukan operasi dan pemeliharaan di DAS Citarum. Seperti pengangkatan eceng gondok, pengerukan sedimentasi, babadan rumput, konservasi di waduk, bendung, saluran-saluran,”pungkas Saefudin Noer. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.