Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos BI Ajak Negara G20 Perkuat Kerja Sama Cegah Dampak Corona

Selasa, 25 Februari 2020 12:43 WIB
Gubernur BI, Perry Warjiyo
Gubernur BI, Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan pertemuan dengan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Riyadh, Arab Saudi.

Mereka membahas mengenai berbagai tekanan global, termasuk terjadinya Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) yang mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama. 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI mengajak negara negara G20 untuk terus mempererat kerja sama internasional di tengah dampak serbuan virus corona. 

“Indonesia mengajak negaranegara G20 untuk mempererat kerja sama internasional dan mengimplementasikan bauran kebijakan guna memperkuat pemulihan dan mendorong pertumbuhan ekonomi global,” kata Pery kemarin. 

Baca juga : Jokowi: Dari 2015 Peringkat Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik Terus

Dilanjutkan Perry, negaranegara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global, khususnya yang berasal dari virus corona. 

“Anggota G20 juga didorong untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko tersebut. Mereka juga sepakat untuk mengimplementasikan respon bauran kebijakan yang efektif, baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural,” ujar Perry. 

Dilanjutkan Perry, di tengah prospek pertumbuhan ekonomi global yang meningkat moderat, potensi risiko masih relatif tinggi. Termasuk ketegangan geopolitik, tensi perdagangan, dan ketidakpastian kebijakan. 

Hal ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi yang telah mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital. 

Baca juga : Bamsoet: PPHN Akan Permudah dan Perkuat Sistem Presidensial yang Akan Datang

“Sayangnya, akses dan partisipasi masyarakat dalam perekonomian belum maksimal. Khususnya, kelompok muda, perempuan, dan UMKM. Karenanya, dibutuhkan upaya untuk membuka akses dan kesempatan pada mereka dalam kegiatan perekonomian dan keuangan khususnya melalui pemanfaatan teknologi,” ujar Perry. 

Selain itu, lanjut Perry, Indonesia juga mendukung agenda Presidensi G20 Arab Saudi, terkait pengembangan pasar modal domestik dan menggarisbawahi pentingnya resiliensi perekonomian sebagai fondasi pengembangan pasar modal domestik. 

“Selain itu, BI juga menekankan pentingnya peningkatan basis investor domestik, memitigasi volatilitas aliran modal, dan menjaga integritas pasar modal untuk mencegah fraud dan menjaga kredibilitas,” tegasnya. 

Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, negara-negara anggota G20 bersepakat menggunakan semua alat kebijakan guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan seimbang di tengah tekanan ekonomi global. 

Baca juga : UU IACEPA Disahkan, Pemerintah Perkuat Kerja Sama Dengan Australia

Dikatakannya, pada 2020 dan 2021, pertumbuhan global masing-masing diperkirakan mencapai 3,3 dan 3,4 persen.Namun demikian, target itu tidak mudah dikejar mengingat ada bayang-bayang risiko ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan termasuk virus corona. 

“Corona mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar ketimbang ketegangan perdagangan global. Pasalnya, efek corona menghantam pelbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata,” ujar Ani, sapaan akrab Sri Mulyani. 

Menghadapi berbagai tantangan itu, Indonesia bersama negara-negara G20 saat ini terus melanjutkan bauran kebijakan dengan mensinergikan kebijakan fiskal, moneter dan struktural. “Konsumsi dan iklim investasi juga terus kita jaga,” tegas Ani. [NOV]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.