Dark/Light Mode

Sowan Ke PUPR, Menlu Hungaria Bahas Kerja Sama Infrastruktur

Jumat, 24 Januari 2020 10:19 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Peter Szijjarto didampingi Duta Besar Hunggaria untuk Indonesia, Judith Nemeth Pach di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/01).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Peter Szijjarto didampingi Duta Besar Hunggaria untuk Indonesia, Judith Nemeth Pach di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/01).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama Indonesia dengan Hungaria di sektor infrastruktur terus dilanjutkan. Salah satunya, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Ibu kota Kecamatan (SPAM-IKK) dan dukungan Hungaria dalam Teknologi Nirsentuh/Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Gerbang Tol.

Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, Peter Szijjarto didampingi Duta Besar Hunggaria untuk Indonesia, Judith Nemeth Pach di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/01).

Turut hadir, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. 

Basuki mengatakan, pertemuan tersebut membahas langkah-langkah lanjutan kerja sama di bidang investasi pada beberapa pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

Yakni, rencana kelanjutan kerja sama pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Ibu kota Kecamatan (SPAM-IKK) dan dukungan Hungaria dalam Teknologi Nirsentuh/Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Gerbang Tol.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia, Menko Airlangga Perkuat Kerja Sama Dengan Pemerintah

“Pembangunan SPAM-IKK tahap pertama sudah selesai, sudah 100% pembangunannya di 36 Ibu Kota Kecamatan. Dengan keberhasilan tersebut, Hungaria kembali menawarkan kelanjutan kerja sama di bidang Air Minum. Akan dihitung kebutuhannya bersama dengan Bappenas karena air bersih menjadi salah satu prioritas kerja lima tahun kedepan,” kata Basuki. 

Pelaksanaan kerja sama pembangunan SPAM-IKK tahap pertama di 36 Ibu Kota Kecamatan telah dimulai sejak 2017 dengan anggaran 36,443 Juta USD. 

Saat ini, program tersebut telah selesai dilaksanakan per tanggal 31 Desember 2019 dengan progres fisik dan keuangan 100%. 

Lingkup kerja sama pembangunan SPAM IKK tersebut mencakup konstruksi bangunan intake dengan kapasitas pompa air baku sebesar 22-44 liter/detik, Instalasi Pengolahan Air (IPA), reservoir dengan kapasitas tampung 300-600 m3 dan pompa distribusi. 

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, berdasarkan evaluasi kerja sama pembangunan SPAM-IKK tahap pertama, pengaturan poin kesepakatan dalam penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus ditingkatkan dari sebelumnya hanya 50% menjadi 75%. 

Baca juga : Kementerian ATR-Kejagung Jalin Kerja Sama Lintas Sektoral

“Tadi sudah kami sampaikan bahwa kita ingin kerja sama berikutnya dengan struktur pembiayaan yang sama penggunaan TKDN bisa meningkat,” kata Suharso. 

Ditambahkan Basuki, untuk materi diskusi lainnya yakni prakarsa dukungan Hungaria dalam Teknologi Nirsentuh (MLFF) pada Gerbang Tol, Pemerintah Hungaria sedang menyiapkan dokumen untuk proses tender/lelang. 

“Jadi meskipun Pemerintah Hungaria merupakan pemrakarsa teknologi tersebut, mereka harus tetap mengikuti proses lelang. Selayaknya proses lelang, jika nanti ada pihak lain menawarkan teknologi yang sama dengan harga yang lebih rendah, maka pihak dari Hungaria berhak untuk menyamakan penawaran (right to match),” tuturnya. 

Menurutnya, proses lelang implementasi Teknologi Nirsentuh (MLFF) pada Gerbang Tol akan dimulai, April 2020 dan ditargetkan pengumuman pemenang sudah keluar pada akhir tahun 2020. 

Kementerian PUPR telah menerima prakarsa proyek tersebut dari perusahaan asal Hongaria, yakni Roatex Ltd. Zrt dan telah disetujui sebagai pemrakarsa proyek sejak 31 Oktober 2019 lalu. Saat ini Roatex Ltd. 

Baca juga : Blusukan Ke Banten, BKS Cek Proyek Infrastruktur Kereta Api

Zrt sedang menyempurnakan Studi Kelayakan dan penyiapan Dokumen Badan Usaha yang akan melaksanakan dan mengelola pembayaran non tunai MLFF paling lambat 31 Januari 2020.

Sementara Menteri Luar Negeri dan Perdagangan, Hungaria Peter Szijjarto menyatakan, untuk membangun sistem Teknologi Nirsentuh (MLFF) pada Gerbang Tol membutuhkan perkiraan biaya sekitar 90 juta dolar Amerika.  "Namun nanti akan tergantung proses lelang dengan kompetisi," kata Peter. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.