Dark/Light Mode

Ngarep Perpres Mobil Listrik Segera Diteken

ABB Sakti Janji Bakal Investasi Di Tanah Air

Selasa, 13 November 2018 09:12 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kanan) dan Dubes Italia Esti Andayani (kanan), mendapatkan penjelasan dari Direktur PT ABB Sakti Industri Dodon M. Ramli (kiri) dan Chairman of The Board ABB Italy Matteo Marini (kedua kiri) , mengenai cara men-charge mobil listrik yang diproduksi perusahaan itu, di Milan, Italia, Sabtu (10/12)/ (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kanan) dan Dubes Italia Esti Andayani (kanan), mendapatkan penjelasan dari Direktur PT ABB Sakti Industri Dodon M. Ramli (kiri) dan Chairman of The Board ABB Italy Matteo Marini (kedua kiri) , mengenai cara men-charge mobil listrik yang diproduksi perusahaan itu, di Milan, Italia, Sabtu (10/12)/ (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Payung hukum mobil listrik harus segera diterbitkan, agar Indonesia mampu mengejar ketinggalannya dari negara lain. Apalagi, mobil listrik punya banyak kelebihan.  PT ABB Sakti Industri janji investasi, jika Peraturan Presiden (Perpres) sudah terbit.

Wartawan Rakyat Merdeka Kartika Sari, mendapat kesempatan mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, perwakilan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan dua Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yaitu Djoko R. Abumanan dan Ahmad Rofiq serta Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, saat mengunjungi salah satu dapur industri ABB Italy di Milan, Italia, Sabtu (10/11) waktu setempat.  Tak ketinggalan, Direktur ABB Sakti Industri Dodon M Ramli, turut menjelaskan peralatan yang mereka produksi.

Baca juga : Wow, Gaya Dan Tulisan Jonan Ditiru Robot

Menurut dia, perusahaannya merupakan pemimpin pasar untuk produk pengisian daya (charger), dan peralatan pembangkit listrik di Eropa dan Amerika. Bahkan saat ini, ABB Sakti Industri tengah memperkenalkan produknya di Indonesia. Sebab, belum banyak perusahaan di Tanah Air yang menggunakan produknya. Dodon bilang, produknya yang masuk di Indonesia bisa dihitung jari. Salah satunya charger yang dibeli Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk dipelajari.

Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) didampingi Duta Besar Italia Esti Andayani (kelima dari kiri), diterima dengan baik oleh Chairman of The Board ABB Italy Matteo Marini (keempat dari kanan)/ (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

“Kami bekerja sama dengan Asosiasi Charging (Charging Interface Initiative/CharIN) memberikan masukan ke pemerintah. Kemarin, kami bertemu perwakilan Kemenko Maritim, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, PLN, dan Pertamina untuk memberikan informasi soal charging system,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : OJK Disaranin Segera Blokir Fintech Nakal

Dodon menyebut, saat ini keputusan untuk mengembangkan mobil listrik ada di tangan pemerintah. Perusahaan siap jika diberi penugasan untuk menyuplai alat-alat pendukung mobil listrik. Apalagi, ABB Sakti Industri memiliki dua pabrik di Indonesia. Pertama, pabrik MCB (Miniature Circuit Breakers) di Cibitung. Kedua, pabrik medium voltage cubicles, air insulated substation 150 kilovolt (kv), dan gas insulated substation 150 kv di Tangerang.

Saat ini, salah satu pelanggan terbesar dan setia produk ABB adalah PLN. Seluruh peralatan perusahaan pelat merah ini mulai dari tegangan rendah hingga tinggi dipasok dari ABB. Untuk swasta, ada Sinarmas Group, Wilmar, Bogasari, dan Indofood. “Sekarang, bolanya ada di pemerintah untuk menerbitkan Perpres mobil listrik dan charger. Kalau memang di masa mendatang market-nya berkembang, kami atau pemerintah bisa meminta ABB untuk investasi di Indonesia,” tukasnya.

Baca juga : Jonan: SKK Migas Mesti Tiru Super Computer ENI

Untuk diketahui, ABB memproduksi Extra High Voltage 500 kv, 275 kv, dan 150 kv. Di gardu induk, ABB memiliki socket bracket, disconnect switch, current transformer (CT), dan voltage transformer. Untuk komunikasi antar gardu induk, perusahaan memproduksi substation automation system. Di sisi medium, ABB memproduksi primary substation 20 kv untuk gardu induk. [TIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.