Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ketemu Bos EMCL, Kepala SKK Migas Bicara Peningkatan Produksi Blok Cepu
Kamis, 12 Maret 2020 13:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - SKK Migas terus mengejar target produksi satu juta barel per hari pada 2030. Salah satu caranya dengan mempercepat upaya peningkatan produksi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris Blok Cepu, yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, berbagai optimalisasi di Proyek Banyu Urip hingga saat ini terbukti memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia. SKK Migas memastikan besaran cadangan Lapangan Banyu Urip meningkat dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) pertama, dari 375 juta barel menjadi 940 juta barel.
Baca juga : Kementan Dukung Peningkatan Populasi Ternak di Babel
Selain itu, produksi minyak berhasil ditingkatkan 33 persen dari sebelumnya 165 ribu barel per hari (barrel oil per day/bopd) menjadi 220 ribu bopd. Lebih jauh lagi, saat ini sedang dilakukan upaya peningkatan produksi menjadi hingga 235 ribu bopd.
Presiden EMCL, Louise McKenzie mengatakan, potensi Banyu Urip masih bisa ditingkatkan melalui tiga strategi untuk mengurangi laju penurunan produksi alami. Strategi pertama adalah memonetisasi gas ikutan untuk menghilangkan bottleneck produksi minyak di Lapangan Banyu Urip. Sedangkan upaya kedua adalah menambah sumur sisipan untuk memproduksi minyak dari daerah reservoir karbonat yang belum terproduksikan.
Baca juga : SDM Berkualitas Kunci Peningkatkan Daya Saing Industri
Strategi yang ketiga sejalan dengan transformasi SKK Migas dalam strategi percepatan resource to production (R to P) yaitu pembuktian upside potential di Lapangan Banyu Urip. Terdapat potensi cadangan tambahan yang berada lebih dangkal dari reservoir yang diproduksikan saat ini. KKKS EMCL akan melakukan evaluasi untuk melakukan pengeboran sumur kajian (appraisal wells) untuk menambah data karakteristik batuan dan produktivitas reservoir.
Ketiga strategi ini dapat memberikan tambahan produksi puncak di tahun 2024 sekitar lebih dari 30 ribu bopd. “Kami harapkan tambahan proyek ini selesai tepat waktu sehingga tambahan produksi dari lapangan Banyu Urip dapat terealisasi di tahun 2022,” kata Dwi. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya