Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kadin Minta Jaminan Pasokan Listrik Di Tengah Pandemi Covid-19

Rabu, 15 April 2020 22:11 WIB
Kadin Minta Jaminan Pasokan Listrik Di Tengah Pandemi Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebutuhan listrik di tengah pandemi virus corona (Covid-19) menjadi hal yang krusial. 

Berbagai penanganan medis dan nonmedis untuk pencegahan penyebaran Covid-19, serta terjaminnya proses berkegiatan di rumah untuk bekerja maupun belajar memerlukan jaminan stabilitas listrik. Karenanya, berbagai kalangan meminta ada ketersediaan pasokan listrik dan jangkauan elektifikasinya. 

“Pemerintah harus tetap menjalankan seluruh proyek utilitas seperti PLN, minyak dan gas bumi,” kata Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ahmad Wijaya di Jakarta, Rabu (15/4).

Baca juga : Sanksi Amerika dan Perjuangan Iran Hadapi Covid-19

Kadin menilai pembangunan pembangkit listrik harus tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19. Pembangunan pembangkit listrik diperlukan untuk menyuplai kebutuhan di tengah cita-cita Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keenam di dunia. Pasalnya, industri dan dunia medis memerlukan pasokan listrik yang stabil dan merata.

“Saran saya utilitas nggak boleh berhenti, (proyek) minyak dan gas bumi nggak boleh berhenti. Contoh kemarin waktu bangun jalan tol dari tahun 2008 sampai sekarang, walaupun lagi susah kan jalan terus,” ujar Wijaya.

Kendati begitu, Kadin menilai, tetap diperlukan skala prioritas dari proyek-proyek utilitas tersebut. Yang jelas, sektor kelistrikan menjadi salah satu sektor yang harus diprioritaskan, sesuai dengan instruksi presiden.

Baca juga : Jelang Puasa, Pertamina Salurkan Paket Sembako Siaga Pangan Covid-19

“PLN itu adalah prioritas, orang gak punya listrik, rumah pasti gelap gulita, jalan gelap gulita, infrastruktur semua kacau dong.  Jadi jantungnya itu ada di PLN sama migas, dua ini gak boleh berhenti, karena itu kewajiban,” ucapnya.

Sementara, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, pembangunan pembangkit listrik harus dilanjutkan. Dengan catatan anggaran subsidi yang telah dianggarkan pemerintah khususnya untuk PLN tidak termasuk dalam anggaran realokasi pandemi covid-19. 

Dia memperkirakan, kebutuhan listrik selama pandemi justru akan meningkat di sektor konsumsi rumah tangga.

Baca juga : Bantu Warga Rentan, Pertamina Bagikan 5.000 Sembako di 5 Provinsi

Hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang menjalan kebijakan physical distancing sehingga tidak keluar rumah. Nah, peningkatan kebutuhan itu bisa dikompensasi dari segmen industri dan bisnis yang berhenti sementara. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.