Dark/Light Mode

Di Tengah Pandemi Covid-19, Prospek Bisnis Jamur Tetap Moncer

Senin, 13 April 2020 14:19 WIB
Jamur merang (Foto: Istimewa)
Jamur merang (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jamur memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia. Daging jamur mengandung banyak protein yang hampir sama dengan hewan, namun lebih sehat untuk dikonsumsi. Dalam segi protein, jamur, khususnya jamur merang, memiliki semua kandungan asam amino essensial yang terdapat dalam telur. Bahkan, untuk kandungan lysine dan histidinennya lebih tinggi daripada telur. 

Hal inilah yang membuat prospek bisnis jamur amat menggiurkan. Di samping itu, peluangnya masih sangat terbuka lebar. 

Baca juga : Atasi Ekses Pandemi Corona, Kementan Harus Diperkuat Cegah Krisis Pangan

Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementan, Sukarman, menjelaskan, kebutuhan konsumsi jamur di Indonesia cukup tinggi. “Namun, produksi kita kurang lebih baru mencapai 33 ribu ton per tahun,” jelasnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/4). 

Artinya, kata Sukarman, jamur banyak digemari masyarakat. Dari sisi produsen, masih banyak peluang usaha yang bisa digeluti di bidang budidaya dan produksi jamur. “Ada beragam jenis jamur yang bisa dibudidayakan dan dikonsumsi. Antara lain jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, jamur shitake, dan jamur kancing. Jenis jamur tersebut mudah diperoleh di supermarket maupun pasar tradisional,” tambah Sukarman. 

Baca juga : Jokowi: Data Covid-19 Harus Terpadu dan Terbuka

Karman menambahkan, Ditjen Hortikultura memberikan bantuan kumbung jamur untuk pengembangan kawasan jamur. Selanjutnya, memberikan bimbingan teknologi budidaya jamur yang baik dan benar guna meningkatkan produktivitasnya. “Dan untuk petani yang kesulitan modal bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR),” tandas karman.

Saepudin, salah seorang pengusaha budidaya jamur asal Karawang, mengungkapkan, bisnis jamur sangat menggiurkan. Dia bahkan tak sanggup memenuhi permintaan pasar. “Permintaan jamur di pasar lokal setempat sebanyak 100 kilogram per hari. Saya sendiri baru mampu memenuhi 30 kilogram per hari, dan 50 kilogram pada saat panen raya. itu hanya untuk pasar lokal saja seperti pasar Cikampek, Kosambi, Wadas, dan Jatisari,” beber Saepudin.

Baca juga : YBM PLN Kalbar Salurkan 800 Paket Sembako Untuk Warga Kurang Mampu

Saepudin menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, volume permintaan jamur meningkat drastis. Demikian juga jamur tiram yang stabil dan tidak berkurang. Prospeknya moncer.

“(Covid-19) nggak terlalu pengaruhnya. Sampai sekarang proses tanam maupun produksi masih aktif,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.