Dark/Light Mode

Kementan Apresiasi Dinas Pertanian Cianjur yang Bantu Petani Bunga di Tengah Pandemi Covid-19

Jumat, 17 April 2020 19:07 WIB
Suasana bazar bunga yang digelar Dinas Pertanian Cianjur, belum lama ini. (Foto: Dok. Kementan)
Suasana bazar bunga yang digelar Dinas Pertanian Cianjur, belum lama ini. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian komoditas pertanian sedang bergeliat di tengah wabah Covid-19. Namun, ada juga yang kena dampak buruk dari pandemi global virus asal China tersebut. Salah satunya florikultura.

Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Liferdi Lukman, permintaan konsumen di dalam negeri terhadap florikultura cukup terimbas wabah virus corona. “Terutama bunga dan daun potong karena sifat komoditas ini yang memiliki vaselife (masa kesegaran) terbatas sekitar dua minggu,” ungkap Liferdi, Jumat (17/4).

Beberapa petani florikultura mengeluhkan sepinya permintaan bunga. Seperti yang dialami petani bunga krisan di Cianjur. Sebagaimana yang diungkapkan Andi Burdah Zawahir, seorang petani krisan sekaligus sebagai ketua kelompok tani Selaawi Mukti, di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Penjualan krisan kelompoknya turun hampir 100 persen setelah adanya virus corona. 

Baca juga : Ekspor Hortikultura `Mewabah` di Tengah Pandemi Covid-19

"Kebijakan lockdown di beberapa daerah guna menghambat penyebaran virus corona serta imbauan stay at home, jaga jarak (social distancing), dan penundaan hajatan seperti pernikahan dan kegiatan lainnya, yang biasanya membutuhkan bunga untuk dekorasi, sangat bepengaruh terhadap penjualan bunga dan daun potong,” kata dia.

Melihat itu, Dinas Pertanian Cianjur tidak tinggal diam. Ahmad Nano, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, mengungkapkan, guna mengurangi beban kerugian petani bunga potong di Cianjur pihaknya menyelenggarakan bazar bunga. “Acaranya tanggal 6 April di kantor dinas setempat. Bazar dimaksudkan untuk menyerap produk bunga potong tersebut. Pada bazar tersebut terjual krisan hingga 450 ikat dan rencananya kami akan mengadakan bazar serupa jelang akhir Ramadhan atau setelah Hari Raya Idul Fitri,” jelas pria yang biasa dipanggil Nano tersebut.

Selain itu, Dinas Pertanian juga bekerja sama dengan petani/pelaku usaha krisan, Linkers, dan Batalyon Armed 5/105 Tarik. Sinergi tersebut dilakukan terkait pengiriman buket bunga ke RS rujukan Covid-19 sebagai bentuk apresiasi kepada dokter dan tim paramedis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah ini.

Baca juga : Kalapas Cipinang Bantah Ada Pungli di Program Asimilasi

Insiatif tersebut sangat diapresiasi Kementan. Liferdi menyampaikan bahwa selain untuk memberikan empati dan motivasi kepada petani yang usahanya sedang terpuruk. "Kami mengimbau kepada Pemerintah Daerah lainnya, Organisasi atau para dermawan yang peduli mengapresiasi kepada tim medis dan paramedic pejuang Covid-19, dapat melakukan hal yang sama sekaligus dapat membantu petani bunga,” jelas Liferdi.

Liferdi optimis, pada tiga atau empat bulan ke depan, permintaan akan pulih. “Pemintaan bunga diprediksi akan kembali meningkat sebagai akibat banyaknya acara hajatan yang sebelumnya tertunda,” kata Liferdi.

Dia menambahkan, merosotnya pasar fllorikultura di tengah pandemi Covid-19, harus diimbangi dengan upaya-upaya strategis dalam jangka pendek. Sehingga kondisi saat ini tidak menurunkan usaha petani florikultura maupun jangka panjang. “Agar ketika nantinya badai Corona berlalu, sudah memiliki alternatif yang dapat digunakan untuk menangkal kerugian secara ekonomi,” terangnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.