Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sentra Mijen Demak Siap Panen Bawang Merah, Kementan Jamin Stabilitas Pasokan dan Harga

Kamis, 23 April 2020 13:02 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat mengecek hasil panen bawang merah di Demak. (Foto: Dok. Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat mengecek hasil panen bawang merah di Demak. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Demak siap memasok bawang merah menjelang Lebaran. Para petani di daerah tersebut tetap antusias bekerja di lahan meski dibayang-bayangi pandemi Covid-19. Pantauan langsung Tim Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) di sentra Mijen Demak memperlihatkan kesiapan petani mendukung pasokan bawang merah nasional. 

“Kami sangat optimis pasokan bawang merah aman, bahkan sampai pasca lebaran nanti,” ujar Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto saat memimpin langsung tim monitoring ketersediaan bawang merah dalam rangka kewaspadaan ketahanan pangan nasional selama pandemi Covid-19 di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Demak, Kamis (23/4). 

“Kami saksikan sendiri, di satu desa ini saja tidak kurang dari 700 hektar lahan bawang merah terhampar. Umurnya bervariasi antara 20 hari hingga siap panen. Setiap hari di Desa Pasir selalu ada panen bawang merah.  Ini mengindikasikan pasokan bawang merah tetap aman terkendali,” sambung pria yang akrab disapa Anton ini.

Baca juga : Pasokan Bawang Merah Aman, Kementan Jaga Stabilitas Harga

Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman, meyakini pasokan bawang merah berdasarkan pantauannya aman hingga pasca-Lebaran. "Kami sudah pantau langsung juga di Brebes, hamparannya luas sekali. Sekarang melihat hamparan di Demak seperti ini, tentunya kami semakin yakin pasokan aman. Kami saksikan aktivitas warga di hampir semua rumah sedang memipil dan mengeringkan bawang merah, siap memasok berbagai daerah," ujarnya.

Tiga Kali Panen
Kepala Desa Pasir, Karyono, mengatakan, bercocok tanam bawang merah sudah menjadi mata pencaharian utama warga desanya sejak dulu. “Hebatnya petani di desa kami, tanam bawang merah bisa tiga kali setahun. Musim tanam I bulan Oktober-Desember, musim tanam II bulan Februari-Maret dan musim tanam III bulan Juni-Juli diselingi tanam padi, cabai dan tomat,” ungkapnya. 

Dia menyatakan, banyaknya jumlah penduduk yang terlibat dalam usaha bawang merah ini sebanding dengan luasan lahan yang tersedia. “Bayangkan saja 700 hektar sepanjang tahun itu bisa menyerap tenaga kerja ribuan orang dari tujuh desa sekitar. Bahkan untuk musim ini juga banyak petani bawang merah dari Brebes yang ikut juga bekerja di sini,” katanya. 

Baca juga : Bantu Tangani Covid-19, Pertamina Salurkan Produk UMKM

Ketua kelompok Tani Maju Jaya, Abdul Rosyid, mengaku senang dengan kondisi pertanaman bawang merah di Kabupaten Demak saat ini. “Bayangkan saja untuk satu bahu (setara 7.000 meter persegi) saja kalau pas panen bisa dihargai Rp 150 juta rupiah. Itu kita nggak ngeluarkan tenaga, mereka (pedagang) yang tebas sendiri dilahan,” ungkap Rosyid. 

"Sekali sekali kami bisa menikmati panen dengan harga bagus pak Dirjen, kasihan petani kalau harga jatuh terus, musim tanam pertama kemarin harga jatuh Rp. 3000 sampai Rp. 5000, saat ini harga bagus, petani senang sebagai kompensasi kerugian kemarin," lanjut dia.

Rosyid memaparkan menjelang panen raya harga cenderung turun karena pasokan bawang merah meningkat. Kalau biasanya per hari kami kirim 10 truk kapasitas 7 ton per truk, saat panen raya bisa sampai 15 truk tapi harganya kurang bagus,” lanjut Rosyid. “Kami minta tolong solusi dari pemerintah saat panen raya nanti,” imbuhnya.

Baca juga : Panen Jagung di Bantaeng, Mentan SYL Amankan Stok dan Harga

Dirjen Hortikultura menegaskan pihaknya terus berupaya menjaga kestabilan pasokan dan harga bawang merah maupun komoditas strategis lainnya. Saat harga melambung tinggi apalagi menyentuh harga yang tidak wajar, lanjut Anton, pihaknya melakukan operasi pasar bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan. 

“Ongkos pengiriman dari petani kami tanggung. Nah, kebalikannya kalau harga jatuh kami tawarkan tunda jual sampai harga membaik. Caranya dengan menyimpan hasil panen petani di gudang yang dikelola oleh petani itu sendiri, kami yang biayai sewa gudangnya,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan Ditjen Hortikultura, harga bawang merah di tingkat petani saat ini rata-rata masih di angka Rp. 30.000 per kilogram. Harga di tingkat Pasar Induk Jakarta Rp. 35.000 per kilogram dan di pasar retail bisa mencapai lebih dari Rp. 51.000 per kilogram. Seiring dengan mulai banyaknya panen, harga bawang merah diperkirakan berangsur normal. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.