Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gara-gara Lockdown, Petani India Buang Anggur dan Jadikan Stroberi Pakan Sapi

Kamis, 2 April 2020 20:49 WIB
Anil Salunkhe, seorang petani yang memberi makan stroberi kepada sapinya selama lockdown, di desa Darewadi, India,Rabu (1/4). (Foto Reuters/Rajendra Jadh)
Anil Salunkhe, seorang petani yang memberi makan stroberi kepada sapinya selama lockdown, di desa Darewadi, India,Rabu (1/4). (Foto Reuters/Rajendra Jadh)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan lockdown atau karantina wilayah di India membuat para petani terpukul. Mereka tak bisa menjual hasil kebunnya ke kota. Hasil panen tak balik modal karena terpaksa dijadikan pakan ternak. Bahkan malah ada yang dibuang.

India memberlakukan lockdown total selama tiga pekan sejak bulan lalu. Angkutan umum berhenti beroperasi, begitu juga mobil pribadi. Sayangnya Negeri Sungai Gangga itu tak menyiapkan jalur distribusi pertanian. 

Seperti kisah Anil Salunke, petani di Satara, negara bagian Maharastra, seperti dikutip Reuters. Hasil kebunnya, buah stroberi dan brokoli tidak bisa dijual ke kota. Jadilah, ia memberikannya untuk pakan ternak.

Baca juga : Ngeri Kan, Kalau Begini...

Permintaan untuk produk pertanian premium seperti stroberi dan brokoli biasanya melonjak di musim panas, tetapi dengan rantai pasokan pertanian India yang berantakan karena epidemi Covid-19, petani tidak dapat membawa produk-produk mereka ke pasar.

“Turis dan produsen es krim adalah pembeli utama dari stroberi, tapi sekarang sudah tidak ada turis datang,” ujar Anil Salunke, dikutip Reuters, Kamis (2/4).

Biasanya, Anil Salunke bisa menghasilkan hingga 800 ribu rupee atau sekitar Rp 174 juta tetapi seiring dengan penerapan lockdown, dia bahkan tak bisa balik modal 250 ribu rupee atau sekitar Rp 54 juta.

Baca juga : Pemerintah Harus Jamin Rakyat Miskin Tak Kelaparan

Kisah serupa juga dialami Munishamappa, petani dari Bengaluru. Ia terpaksa membuang 15 ton anggur setelah gagal menjualnya. Padahal, dia sudah menginvestasikan 500 ribu rupee atau sekitar Rp 108 juta sebagai modal. Ia juga meminta warga sekitar kampungnya untuk mengambil anggur gratis. Akan tetapi tak banyak yang datang.

Para petani yang menanam bunga-bunga mahal seperti gerbera, gladioli, dan Strelitzia juga kena imbas gara-gara upacara pernikahan banyak yang batal. Rahul Pawar, petani bunga terpaksa membuang hasil panennya ke lubang kompos untuk dijadikan pupuk. 

Kebijakan lockdown ini bikin chaos di dalam negeri hingga Perdana Menteri Narendra Modi meminta maaf.

Baca juga : India Lockdown, Buruh Harian Terancam Nggak Makan

Hingga saat ini, India tercatat memiliki 1.998 kasus positif corona dengan 58 orang meninggal dunia. Dari angka tersebut, meski India menerapkan lockdown total, jumlah penderita Covid-19 masih bertambah. Saat sebelum lockdown 26 Maret tengah malam, yang positif tercatat ada 519 dan 10 kematian. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.