Dark/Light Mode

Panen Jagung di Bantaeng, Mentan SYL Amankan Stok dan Harga

Selasa, 21 April 2020 08:51 WIB
Jagung (Foto: Istimewa)
Jagung (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Bupati Bantaeng Ilham Azikin melakukan panen jagung seluas 350 hektar, di Desa Kaloling, Kecamatan Gantarang Keke, Bantaeng, Senin (20/4). Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai protokol kesehatan di areal panen, Mentan mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

“Di tengah pandemi Covid-19, ini adalah waktu di mana kepedulian kita kepada kepentingan kehidupan diuji. Covid ini juga menguji keberpihakan kita kepada rakyat, menguji juga kepedulian kita kepada bangsa dan negara,” kata SYL.

Menurut SYL, ada tiga hal yang harus diwaspadai. Pertama, ancaman covid-19 yang penyebarannya hampir ke seluruh negara. Kedua, kekeringan yang suudah melanda Vietnam dan Thailand sebagai negara produsen dan eskportir beras. Kedua negara tersebut sudah mulai menerapkan manajemen ketat ketersedian pangan. Ketiga, dampak kemungkinan-kemungkinan sesudah Covid-19, salah satunya yaitu ekononi global yang terus bergejolak. 

Baca juga : Selamatkan Petani Jagung dari Ijon, Mentan: KUR Solusinya

“Oleh karena itu, mulai sekarang, masing-masing dari kita harus mengambil peran sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Dan hari ini saya bangga, melihat produksi jagung di Bantaeng,” ujar SYL. 

Komoditas jagung, menurutnya, memiliki peran sangat strategis dalam sistem ketahanan pangan nasional maupun sebagai penggerak ekonomi bangsa. Selain itu juga, jagung memiliki kontribusi dalam ketersedian protein yang menjadi bahan baku pakan baik ternak maupun perikanan serta industri lainnya. 

Menurut Bupati Bantaeng Ilham Azikin, Covid-19 berdampak pada harga jagung basah yang mengalami penurunan sebesar 40 persen karena terkendala beberapa pabrik pengolahan pakan ternak mengurangi jam kerja sehingga tidak terserap oleh pasar.  Namun, permintaan jagung dalam lima tahun ke depan akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah. 

Baca juga : Jamin Keamanan Pangan Asal Jepang dari Cemaran Radioaktif, Kementan Terapkan ini

“Untuk itu, Pemkab Bantaeng berusaha melindungi petani. Jika terjadi gagal panen, Pemkab Bantaeng bersama Kementan menggulirka program asuransi. Ada Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang tahun 2020 ini ditargetkan 5 ribu hektar sawah, Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dengan target 6 ribu ekor sapi betina,” kata Ilham.

Luas areal pertanaman jagung di Bantaeng, kata Ilham, mencapai 15 ribu hektar. Tersebar hampir di semua kecamatan, termasuk di lokasi panen yang merupakan sentra pengembangan komoditi jagung di Bantaeng, Desa Kaloling, Kecamatan Gantarang Keke.

Pada kesempatan itu, Mentan menyerahkan bantuan berupa benih padi untuk 6.200 hektar (155.000 kg), benih jagung hibrida 3.000 hektar (45.000 kg), 3 unit power thresher, 5 unit corn sheller dan power thresher multiguna mobile sebanyak 3 unit. “Bantuan ini mudah-mudahan bisa meningkatkan produktivitas. Dan hasil panen hari ini cukup menggembirakan. Sekali lagi saya bangga dengan kinerja yang sudah ditunjukkan oleh Bantaeng. Ini harus diserap maksimal oleh pelaku usaha sesuai dengan HPP yang ada,” ujarnya.

Baca juga : PSBB Tangerang Raya, Gojek Hentikan Sementara Layanan GoRide

Namun, Mentan mengingatkan bahwa ada satu masalah yang harus dipecahkan bersama yaitu harga bahan pangan yang tinggi tapi di tingkat petani rendah. “Ini masih menjadi PR kita bersama. Tapi, saya yakin dengan bersama-sama, persoalan ini akan kita temukan solusinya,” pungkas SYL. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.