Dark/Light Mode

Petrokimia Gresik Jamin Penyaluran Pupuk Tetap Jalan Meski Ada PSBB

Rabu, 29 April 2020 09:44 WIB
Petrokimia Gresik Jamin Penyaluran Pupuk Tetap Jalan Meski Ada PSBB

RM.id  Rakyat Merdeka - Petrokimia Gresik menjamin penyaluran produk, terutama pupuk bersubsidi, tidak akan terganggu saat penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya.

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono mengungkapkan, Kebijakan PSBB untuk Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan delapan kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai berlaku efektif pada kemarin, Selasa (28/4/2020).

Adapun wilayah operasional Petrokimia Gresik masuk ke dalam tiga kecamatan di Kabupaten Gresik yang menerapkan PSBB, yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar.

Baca juga : Kiper Persija Berbagi Pengalaman Jalani Puasa Pertama Bareng Istri

Dijelaskan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19, Petrokimia Gresik termasuk dalam kategori industri yang memproduksi barang, dalam hal ini pupuk bersubsidi, untuk mendukung sektor pertanian.

Dirinya melanjutkan, aktivitas produksi dan distribusi ke gudang-gudang penyangga hingga ke pengecer tetap berjalan. Hal ini sangat penting mengingat pupuk adalah salah satu sarana produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.

"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menginstruksikan agar perusahaan BUMN bidang pangan untuk selalu mempertahankan ketersediaan stok dan bahan pokok, serta menjaga penyalurannya selama pandemi," ujar Yusuf.

Baca juga : OJK Proses Penyatuan Bank Banten Ke Bank BJB

Adapun alokasi pupuk bersubsidi nasional tahun 2020, lanjut Yusuf, adalah sebesar 7,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat alokasi penyaluran 4,7 juta ton. Hingga 27 April 2020, realiasi penyaluran telah mencapai 1,69 juta ton atau 36 persen dari total alokasi Petrokimia Gresik.

"Khusus untuk Provinsi Jatim, realisasi penyalurannya sebesar 632 ribu ton atau 31 persen dari 2 juta ton alokasi penyaluran Petrokimia Gresik," jelas Yusuf.

Pupuk Indonesia selaku holding company sebagaimana disampaikan Kepala Komunikasi Korporat Wijaya Laksana beberapa waktu lalu, telah menyiapkan satu juta ton stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan alokasi hingga tiga minggu ke depan.

Baca juga : Penyaluran Bansos Kok Malah Bikin Kerumunan

Dari jumlah tersebut, sebanyak 378 ribu ton di antaranya adalah stok dari Petrokimia Gresik. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari ketentuan pemerintah sebesar 176 ribu ton. Sementara Provinsi Jatim, stok yang tersedia sebesar 142 ribu ton atau 181 persen dari ketentuan pemerintah sebesar 78 ribu ton.

Yusuf menyatakan bahwa walaupun diperbolehkan untuk tetap beroperasi, perusahaan tetap mengikuti ketentuan lainnya yang tercantum dalam Permenkes tentang PSBB.

"Di antaranya memperhatikan jumlah tenaga kerja seminimal mungkin, serta menerapkan protokol penanggulangan Covid-19 secara ketat," pungkas Yusuf. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.