Dark/Light Mode

Presiden Perkirakan Tahun Depan Pariwisata Akan Booming

Jumat, 15 Mei 2020 02:22 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meminta sektor pariwisata bersiap untuk melakukan pemulihan pasca pandemi. Tahun depan diperkirakan pariwisata akan Booming.

"Presiden memperkirakan tahun depan terjadi booming di sektor pariwisata sehingga industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus siap,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada acara webinar dengan tema" Reopening Ekonomi Indonesia: Berdamai dengan Covid -19, Menyongsong Protokol New Normal di daerah Pariwisata se-Indonesia" di Jakarta, Kamis (14/05).

Moeldoko mengatakan, sejauh ini pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah penting agar sektor pariwisata bisa bangkit kembali.

Moeldoko menjelaskan, ada tiga langkah penting yang dilakukan pemerintah sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata.

Pertama, program perlindungan sosial bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang tepat sasaran.

Baca juga : KPK Fasilitasi Pelimpahan Tiga Tersangka Kasus Jiwasraya

Kedua, realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diarahkan pada program padat karya bagi pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ketiga, menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir, lanjut Moeldoko, ada berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat.

Di antaranya adalah berkumpul dengan teman, pergi ke tempat wisata/rekreasi, tempat makan, pusat perbelanjaan, bepergian ke luar kota dan lain-lain.

"Kita lihat ini sebagai peluang harus dicermati sehingga sektor pariwisata bangkit dan tumbuh kembali," ujar Moeldoko.

Baca juga : HNW Minta Presiden Pertahankan Jakarta Sebagai Ibu Kota

Selain itu, hasil survei Mckinsey menyebutkan 61 persen masyarakat Indonesia sangat peduli terhadap kesehatan publik.

Dengan demikian, aspek keselamatan dan kesehatan menjadi faktor penting dalam melakukan perjalanan wisata.

Di sisi lain, penerapan kebijakan social/physical distancing mempengaruhi kebiasaan berwisata masyarakat. Wisatawan akan tetap berhati-hati dan lebih suka menghindari tempat wisata yang ramai.

Menurut Moeldoko, tempat wisata luar ruangan dan yang berhubungan dengan alam akan menjadi tujuan paling populer untuk perjalanan di masa mendatang.

Paket wisata group akan berkurang popularitasnya dan akan berganti dengan perjalanan mandiri. Wisatawan yang berusia muda akan melakukan perjalanan wisata terlebih dahulu.

Baca juga : Makan Umpan Ikan, Minum Air Laut

Wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan jarak yang relatif dekat atau menempuh waktu lebih singkat.

“Demografi wisatawan yang berubah dan situasi ekonomi secara keseluruhan akan menentukan pola pengeluaran wisatawan,” ujarnya.

Para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, menurutnya,  harus mengubah pendekatan dan strategi, optimalisasi sumber daya sesuai dengan potensi pasar baik domestik dan regional, penerapan protokol keamanan dan kebersihan, pelayanan yang bisa memberi kepercayaan, higienitas proses dan fitur produk yang perlu dimodifikasi, komunikasi dan saluran penjualan juga harus menyesuaikan dengan pelanggan yang berubah.

“Milenial dan Gen Z akan menggantikan generasi baby boomer. Kita harus siap menghadapi itu,” tegas Moeldoko. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.