Dark/Light Mode

Impor Lesu, Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I Turun 1,4 % PDB

Rabu, 20 Mei 2020 11:50 WIB
Impor Lesu, Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I Turun 1,4 % PDB

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan di triwulan I-2020 sebesar 3,9 miliar dolar AS, atau 1,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai 8,1 miliar dolar AS atau 2,8 persen dari PDB.

Penurunan defisit transaksi berjalanan dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca perdagangan barang, disertai dengan penurunan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer. 

"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Onny Widjanarko, Rabu (20/5).

Baca juga : Ekspor-Impor Melambat, Trafik Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Turun 4-5 Persen

Selain itu, lanjut Onny, defisit neraca jasa juga membaik. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

"Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," terangnya.

Lalu, transaksi modal dan finansial triwulan I-2020 juga mengalami penurunan signifikan di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Transaksi modal dan finansial defisit sebesar 2,9 miliar dolar AS, terutama dipengaruhi oleh defisit investasi portofolio, setelah pada triwulan sebelumnya surplus sebesar 12,6 miliar dolar AS. 

Baca juga : Hasil Survei BI, Penjualan Eceran Maret Turun

Sedangkan defisit investasi portofolio kata Onny dipicu oleh besarnya aliran modal keluar akibat kepanikan pasar keuangan global terhadap pandemi Covid-19. Dengan perkembangan tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I-2020 defisit sebesar 8,5 miliar dolar AS, dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2020 sebesar 121,0 miliar dolar AS. 

Posisi cadangan devisa tersebut, setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Dengan langkah stabilisasi dan penguatan kebijakan Bank Indonesia bersama  Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali membaik. 

Baca juga : Cegah Corona, PGN Kerek Transaksi Non Tunai di SPBG

"Bank Indonesia terus memantau perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI, dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tuturnya. [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.