Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Webinar Dengan RM, Nicke Widyawati Bicara Perubahan Besar Di Pertamina

Pegel-pegel, Tapi Bikin Sehat

Selasa, 16 Juni 2020 06:03 WIB
Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Dirut Pertamina Nicke Widyawati

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirut Pertamina Nicke Widyawati asyik-asyik saja dengan restrukturisasi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir, yang merampingkan direksi perusahaan migas milik negara itu, dari 11 menjadi 6. Dirut BUMN wanita yang cerdas dan energik ini berharap jajarannya juga bisa mengikuti perubahan besar ini dengan penuh semangat dan komitmen tinggi. "Ini pegel-pegel, tapi bikin lebih sehat," katanya. 

Itulah salah satu poin yang disampaikan Nicke dalam acara Ngopi Yuk Virtual yang digelar Rakyat Merdeka, kemarin. Acara yang dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara itu, mengambil tema “Memacu Kinerja Pertamina di Tengah Pandemi Corona”.

Nicke menyatakan, dengan perubahan itu, dia mengajak seluruh lini bisnis BUMN migas bersatu padu melangkah ke arah yang lebih baik. Karena hal ini bukan hanya untuk Pertamina, melainkan untuk kepentingan nasional.

"Untuk seluruh jajaran di Pertamina. perubahan ini memang harus kita lakukan. Restrukturisasi atau perubahan itu, kalau saya katakan, ini seperti obat atau exercise. Kadang-kadang prosesnya ini menyakitkan, pegel-pegel gitu ya. Tapi ini hasilnya membuat kita lebih sehat. Dan harus kita lakukan," ucap Nicke.

Nicke juga memaparkan komitmennya mewujudkan kemandirian energi. Saat pandemi corona melanda dan membuat harga minyak mentah dunia merosot, Pertamina tidak menghentikan produksi kilang dan sumur minyak. Meski rugi, Pertamina jalan terus. Nicke menegaskan, hal itu penting agar tercipta kemandirian energi nasional.

Baca juga : Dirut Nicke Widyawati Kukuhkan 5 CEO Subholding Pertamina

Nicke menerangkan, dalam menjalankan bisnis, ada lima pakem yang selalu dijalankan Pertamina. Hal ini sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang BUMN. Pertama, menjadi driver pertumbuhan industri untuk mengerek perekonomian nasional. "Apa yang dilakukan Pertamina tidak boleh hanya berhitung untung-rugi sebagai perusahaan semata. Sebagai BUMN, Pertamina harus berpikir tentang ekosistem, perusahaan, maupun industri yang terkait bisnis migas, harus tetap hidup saat pandami," tuturnya.

Kedua, menjalankan bisnis di kondisi yang tidak mau dimasuki swasta. Salah contohnya, membangun Rumah Sakit Khusus Covid-19. Untuk melakukan ini, pihaknya melakukan efisiensi minimal 30 persen dilakukan terhadap seluruh grup Pertamina. 

Ketiga, mengejar keuntungan. Keempat, memberikan pelayanan ke masyarakat. Buktinya, seluruh usaha Pertamina dari hulu sampai ke hilir tetap beroperasi meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kelima, membina dan mendukung pelaku UMKM.

Terkait harga BBM yang tidak turun dan menjadi buah bibir masyarakat, Nicke menjelaskan secara gamblang. Katanya, poin kelima erat kaitannya dengan poin pertama. Sebab, jika Pertamina mementingkan keuntungan, mereka lebih baik menutup kilang, menyetop kegiatan di hulu, dan mengandalkan impor minyak yang saat itu harganya murah. 

"Tapi, kemudian kalau hulu migas ditutup, kilang-kilang ditutup, kita akan kembali lagi ke jaman dulu, tergantung dengan impor. Ketika harga minyak naik lagi, ini kan akan merangkak naik, terus kita terlambat lagi. Terus kita teriak-teriak lagi 'ini mafia nih mafia, sukanya impor' gitu. Jadi, maksud saya begini, dalam situasi ini kita kan juga harus tetap melihat ke depan secara jangka panjang tentang kemandirian energi, ketahanan energi," jelasnya.

Baca juga : Sistem Boleh Fleksibel, Kinerja Tak Boleh Letoy

Dia mengajak masyarakat berpikir, jika hanya mengandalkan impor karena harga murah, lalu negara pengimpor minyak itu melakukan lockdown, Indonesia bisa kelabakan. Bisa terjadi kelangkaan BBM di Tanah Air.

Nicke mengakui, belakangan ini harga minyak Indonesia jauh lebih mahal ketimbang produksi Amerika Serikat. Hal itu terjadi karena Amerika sedang kelebihan pasokan. Amerika juga tidak mau menutup sumur-sumurnya, karena hal itu jauh lebih mahal dibandingkan membuang minyak itu sendiri. 

"Makanya mereka bilang, ambil deh ini minyak di sini, saya tidak bisa setop dan saya tidak punya tempat penyimpanan. Gratis. Tapi, ambil ya ke Amerika. Kira-kira begitu, karena mereka nggak mau setop juga. Kita harus buat waktu itu dan pemerintah juga paham betul situasinya. Kalau kita stop itu semuanya, maka secara negara, ini kita bagaimana nih ketahanan sama kemandirian secara jangka panjang," terang Nicke.

Nicke juga menyinggung soal pernyataan yang menyebut kalau harga minyak dunia naik, Pertamina langsung naikin BBM. Nicke tegas membantahnya. Dalam kenaikan harga BBM terakhir, Pertamina harus menunggu hingga 3 bulan, tidak serta merta menaikkan harga BBM. 

Masih ada kaitannya dengan BBM, Nicke menyebut PSBB di DKI Jakarta telah menurunkan penjualan Pertamina hingga 50 persen. Di sisi lain, SPBU tetap harus dibuka dengan mempertimbangkan curhatan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Kata mereka, jika SPBU tutup, akan ada 350 ribu pekerja yang dirumahkan. Alhasil, Pertamina memberikan diskon ke partner bisnisnya. Bahkan, pembayarannya diatur sedemikian rupa untuk meringankan beban.

Baca juga : Komisaris dan Direksi Pertamina Sapa Pelanggan Setia

Terkait pertumbuhan bisnis, Nicke akan melakukan akuisisi, penawaran saham perdana (IPO), dan meningkatkan pendapatan dari bisnis anorganik. Menurutnya, langkah ini harus dilakukan. Mengingat bisnis energi fosil akan menurun mulai 2030. Jika tidak dilakukan dari sekarang, tentu akan terlambat.

"Ketika semuanya sudah berubah kitanya belum bergerak. Apalagi dengan badan yang besar. Nah jadi itu sebetulnya reason-nya. Kita melihat memang sudah harusnya berubah seperti itu. Kita harapkan ini menjadi langkah awal sejarah baru bagi Pertamina baru untuk menyongsong perubahan ke depan, era new energi dan kita siap menghadapi transisi energi ke depan," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.