Dark/Light Mode

Bos AP II Muhammad Awaluddin

Alhamdulillah, Bisnis Bandara Mulai Take Off

Jumat, 17 Juli 2020 06:18 WIB
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (Foto: Tangkapan layar)
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angkasa Pura II (AP II) menjadi salah satu perusahaan yang terkena hantaman besar badai corona. Banyak penerbangan yang dibatalkan. Bepergian dengan pesawat sempat dilarang. Alhasil, bandara sepi. Namun, setelah PSBB dilonggarkan, bisnis bandara ngegas lagi. Hal itu terlihat dari slot yang digunakan maskapai.

Mulai ngegasnya bisnis bandara disampaikan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam acara "Ngopi Yuk!" virtual Rakyat Merdeka, kemarin. Acara digelar via Zoom dan disiarkan secara langsung di Facebook, Youtube, dan Instagram Rakyat Merdeka.

Awaluddin berbicara panjang lebar soal bandara. Apalagi saat wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara yang juga selaku host menggali lebih dalam ihwal kondisi perseroan di tengah pandemi corona yang terjadi.

"Kita flashback 3-5 tahun terakhir. Sistem transportasi udara yang kita punya, kriterianya sangat positif. Kita menyebutnya industri pilihan masyarakat. Atau kata lainnya, primadona," tutur eks bos Telkom itu mengawali perbincangan.

Baca juga : Dirampok, Ribery : Alhamdulillah, Istri dan Anak Saya Aman

Ada tiga faktor yang membuat industri ini sangat menarik. Pertama, fleksibilitasnya tinggi. Kedua, punya kapasitas yang besar dalam memobilisasi kebutuhan masyarakat. Ketiga, sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh keterhubungan alias konektivitas.

"Kita ingin sistem yang menjadi pilihan masyarakat ini, jangan kemudian hanya karena pandemi, kelebihannya hilang. Kami di AP II mencanangkan tetap concern mendukung perekonomian dan tetap mengedepankan protokol kesehatan," terang Awaluddin.

Saat corona ditetapkan menjadi bencana nonalam, AP II langsung menjamin para pekerjanya dengan menerapkan employee first companies. Kenapa? Awaluddin menyebut, pekerja di bandara berpotensi terpapar atau bahkan memaparkan virus. Karena itu, perlu dijaga.

Setelah menjamin pekerjanya, AP II sejak April mulai menata ulang konsep operasional bandaranya. Pertama, dalam situasi normal origin. Kedua, saat slowdown operation. Ketiga, minimum operation. Tujuan klasifikasi ini menjaga efektivitas dan efisiensi kegiatan di bandara untuk masyarakat, maskapai, dan stakeholders. 

Baca juga : Alhamdulillah, Ratusan Ribu WNI Masih Baik-baik Saja

Kata Awaluddin, sejak PSBB diterapkan dan muncul larangan mudik, operasional bandara mencapai titik nadirnya pada Mei. Di bulan berikutnya, mulai ada tanda-tanda pemulihan yang dilihat dari pergerakan pesawat. Peningkat semakin baik saat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghapus aturan batasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari total kapasitas angkut.

"Triwulan I traffic-nya normal, bahkan cukup tinggi. Tapi di periode berikutnya, Maret, April, Mei turun dangat drastis. Juni sudah recovery. Alhamdulillah, Juli minggu kedua sudah memasuki traffic, sudah tumbuh 35-50 persen dibanding Juni," ungkap Awaluddin.

Secara umum, bandara milik AP II di Juni rata-rata melayani 480-500 pergerakan pesawat. Juli, tepatnya minggu pertama, angka ini melesat hingga 700 pergerakan. Begitu juga jumlah penumpang. Pada Juni, angkanya hanya 25-30 ribu per hari. Tap sekarang, sudah mencapai 50-55 ribu per hari. "Pada titik nadirnya di Mei. Efektivitas terhadap regulasi, dampaknya perjalanan orang turun drastis," ujar Awaluddin.

Sebagai pintu gerbang keluar masuk masyarakat, Awaluddin berupaya keras membuat sistem penyaringan manusia. Apalagi, pemerintah sudah mengampanyekan adaptasi kehidupan baru yang tujuannya menggerakkan roda perekonomian. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga : Politisi Gerindra: Alhamdulillah, Lebaran Bisa Bersama Ibu Di Rumah

Keinginan pemerintah tercermin dari utilisasi slot di bandara AP II yang mencapai 40 persen. Sebagai gambaran, Awaluddin menyebut, Bandara Soekarno-Hatta pada periode Januari-Februari melayani pergerakan pesawat hingga 1.100 per hari. Namun, bulan ini hanya 400-450 per hari. 

"Berbeda dari bulan Mei, paling tinggi 15 persen. Juni 21-25 persen. Juli 35-40 persen. Kita berharap, Agustus bisa naik lagi. Karena ada event besar seperti Idul Adha, Hari Kemerdekaan, kuliah juga sudah mulai, sehingga kita harapkan menggairahkan transportasi udara," terang Awaluddin.

Meski begitu, Awaluddin menegaskan, AP II tetap mengedepankan regulasi yang diterbitkan Menteri Kesehatan. Seperti menerapkan protokol ketat ke repatriasi WNI dari luar negeri, maupun warga negara asing yang masuk ke Indonesia. Apalagi Presiden Jokowi selalu mengingatkan soal imported case.  

Awaluddin mengatakan, Soekarno-Hatta  merupakan bandara tersibuk yang menerapkan aspek regulasi beragam. Namun, pihaknya sudah mulai terbiasa lantaran 3-4 bulan terakhir sangat fokus menerapkan protokol kesehatan di bandara. "Bahwa semua aturan yang ditetapkan, saya selalu bilang ke teman-teman saya di internal, kita harus comply, terhadap aturan yang dibuat pemerintah, gugus tugas, Kemenhub, Kemenkes, Kemenkumham, Kemen BUMN harus mengikuti pola yang ditetapkan," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.