Dark/Light Mode

Tol Japek II Sampai Ditutup Karena Macet Total

Alhamdulillah, Rakyat Masih Bisa Liburan

Minggu, 22 Desember 2019 06:30 WIB
PADAT MERAYAP: Beginilah pemandangan macet parah di tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, kemarin. Warga rame-rame meninggalkan Jakarta untuk mengisi liburan natal dan tahun baru. (Foto: Istimewa)
PADAT MERAYAP: Beginilah pemandangan macet parah di tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, kemarin. Warga rame-rame meninggalkan Jakarta untuk mengisi liburan natal dan tahun baru. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang, kemarin, macet total, dipenuhi masyarakat yang ingin berlibur dan mudik Natal dan Tahun Baru. Polisi pun sempat menutup Tol Japek untuk mencegah kemacetan semakin parah. Alhamdulillah, rakyat masih bisa liburan.

Kabar tol layang Japek yang macet total memang mengejutkan dan jadi perhatian Menhub Budi Karya Sumadi. Maklum, tol yang diresmikan Presiden Jokowi, 13 Desember lalu itu, diandalkan untuk mengurai kemacetan yang terus mengular di jalur bawah.

Setelah diresmikan, tol sepanjang 36 kilometer yang membentang dari Cikunir sampai Karawang Barat yang digratiskan selama akhir tahun itu, diharapkan bisa mengurai kemacetan tol Japek hingga 30 persen. Tapi itu dalam situasi normal.

Dalam keadaan tak normal seperti kemarin, tol layang Japek justru macet total. Saking penuhnya, polisi terpaksa menutup tol tersebut. Penutupan dilakukan dua kali pada pukul 12.00 sampai 12.10 dan pukul 13.30 sampai 13.50 atau selama 20 menit. Para pengguna jalan dialihkan ke jalur bawah.

Baca juga : Menag Fachrul Razi: Terima Kasih, Pak Lukman

Menhub, Budi Karya Sumadi mengatakan, penutupan dilakukan untuk mengurangi risiko pengendara terlalu lama di tol. "Jadi begini, kan kita lihat, kalau namanya Japek itu kan di ketinggian. Kalau mereka itu terlalu lama di atas, risiko ya. Risikonya kelaparan, habis bahan bakar, belum lagi kalau ada yang pusing," kata Budi di Stasiun Senen, Jakpus, kemarin.

Dari laporan yang diterima Menhub, kendaraan berada di tol layang Japek sekitar hampir 2 jam. Karena itu, dia setuju pemberlakuan penutupan sementara tol layang Cikampek dan mengurai kemacetan dengan sistem contraflow. Lonjakan jumlah kendaraan yang melintasi Tol Japek hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Sebagian besar kendaraan adalah yang berlibur. "Biasanya kenaikannya 40 persen, ini kenaikannya 80 persen," ungkapnya.

Kepala Humas Jasa Marga, Dermawan Heru mengatakan, penutupan jalan tol tersebut bersifat situasional dan sepenuhnya atas diskresi Kepolisian. "Saat ini tol telah kembali beroperasi normal," kata Dwi, kemarin sore.

Heru mengatakan, kepadatan arus lalu lintas mulai terjadi sejak Jumat (20/12) malam dan semakin meningkat pada Sabtu (21/12) atau H-4 jelang perayaan Natal 2019. Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik Natal jatuh kemarin.

Baca juga : Alhamdulillah, Tak Ada Kabut Asap Masuk Ke Negara Tetangga

Jasa Marga mencatat sebanyak 180.276 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur, barat, dan selatan pada Jumat atau H-5 Natal. Jasa Marga memprediksi akan terdapat 913.137 kendaraan terhitung sejak H-4 sampai H-1 Natal.

Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar mengatakan, kemacetan di ruas Tol Layang Japek kemarin siang disebabkan ada kendaraan yang overheat di Km 22-23 ruas Tol Layang arah Cikampek sekitar jam 11.30 WIB. "Minibus overheat di jalur kanan mencoba menepi ke bahu jalan," kata Fahri. Mobil tersebut otomatis membuat arus terhambat.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, peningkatan volume lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol dikarenakan puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru. “Prediksinya untuk angkutan Natal dan Tahun Baru, 40 persen pemudik akan meninggalkan Jabodetabek,” ujarnya.

Titik-titik kepadatan utamanya akan terjadi di sejumlah gerbang jalan tol dari Jakarta menuju arah timur, seperti Gerbang Tol Japek. Peningkatan lalu-lintas juga terjadi di titik-titik arah penyeberangan, utamanya Merak-Bakauheni. Kemenhub menghitung, masa mudik Natal akan berlangsung pada hari ini hingga 24 Desember mendatang. Sedangkan arus balik sudah mulai terjadi sejak 25 Desember hingga 5 Januari 2020.

Baca juga : Listrik Mati, Rakyat Sengsara

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono ikut bicara soal kemacetan di tol layang Japek. Basuki sendiri menilai soal kemacetan bukan lagi urusan pihaknya. Dia menyerahkan semua urusan soal kemacetan ke Korlantas Polri. "Kalau macet itu urusan polisi, urusan pak korlantas kan traffic manajement. Katanya dibuka satu jalur kan," ucap Basuki.

Dia menyatakan tugas Kementerian PUPR hanya memastikan keamanan konstruksi dan struktur jalannya saja, terkhusus tol Japek layang yang baru saja dibuka. Dia menyatakan semua aspek konstruksi sudah aman.

Pantauan di lapangan, petugas menerapkan sistem contraflow satu lajur hingga kilometer 61 Tol Japek. Contraflow dilakukan untuk mengurai antrean arus kendaraan dari Jakarta yang hendak mudik ke Bandung, Jawa Barat, maupun ke arah Jawa Tengah. "Satu lajur kami gunakan untuk contraflow jalur Bandung," imbuh Eddy. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.