Dark/Light Mode

Kerusuhan di AS Terus Meluas

Alhamdulillah, Ratusan Ribu WNI Masih Baik-baik Saja

Rabu, 3 Juni 2020 07:34 WIB
Polisi menghalau demonstran di dekat Gedung Putih, Senin (1/6) waktu setempat. (Foto Associated Press)
Polisi menghalau demonstran di dekat Gedung Putih, Senin (1/6) waktu setempat. (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Demonstrasi memprotes kematian George Floyd di berbagai wilayah di Amerika Serikat tak kunjung reda. Jam malam yang diberlakukan, hingga pengerahan aparat tak mampu meredam aksi solidaritas tersebut.

Sedikitnya di 40 kota di AS, termasuk di Washington DC, telah menerapkan jam malam dan status darurat, menyusul adanya aksi kekerasan dan kerusuhan yang mewarnai unjuk rasa tersebut. Sejumlah aksi berujung pada kerusuhan. Bahkan penjarahan. Setidaknya 13 negara bagian sudah mengizinkan pasukan Garda Nasional membantu aparat lokal.

Salah satunya, Gubernur Minnesota Tim Walz. Negara bagian tersebut menaungi Minneapolis, lokasi kematian Floyd. Walz mengatakan, ia sudah mengerahkan seluruh personel Garda Nasional yang bisa mereka panggil. Sekitar 13 ribu personel diharapkan bisa menekan massa yang menolak bubar. Politikus berusia 56 tahun itu sama dengan pejabat lainnya. Mereka mengutuk oknum pendemo yang melakukan pe- rusakan, pembakaran, dan penjarahan. Ia menuduh para pelaku kerusuhan bukan warga lokal. Namun, kelompok asing yang ingin memanfaatkan situasi.

“Mereka tak peduli apakah kami bisa menghadirkan keadilan bagi George Floyd,” ungkap Walz seperti dilansir CNN. Namun, upaya tersebut tak membuat pendemo takut.

Baca juga : Menteri Agama Sulap Taman Rumah Jadi Tempat Shalat

Di sebagian besar daerah, warga masih memilih bertahan meski sudah melewati jam malam kemarin WIB. Konflik antara demonstran dan aparat terus bermunculan. Di New York City, video yang merekam mobil patroli menabrak kerumunan massa menjadi buah bibir.

Wali Kota New York City Mayor Bill de Blasio tak menyalahkan aparat atas peristiwa tersebut. Di beberapa lokasi, kasus penembakan juga muncul. Semua otoritas mengatakan bahwa tembakan itu tidak berasal dari penegak hukum.

Semalam suntuk aparat terus melakukan penangkapan. Di Dallas, 74 orang ditahan dan segera diproses hukum. Kepolisian New York City mengklaim mereka sudah menangkap lebih dari 120 demonstran.

“Tak ada yang tahu siapa yang berada di balik aksi kekerasan. Tapi, sudah jelas bahwa suara yang menuntut agar AS bisa berubah sudah ada jauh sebelum kasus ini,” ujar Ketua Poor People’s Campaign William Barber. 

Baca juga : Alhamdulillah, Keuangan PLN Masih Sehat Walafiat

Floydtewas di tangan polisi Minneapolis. Ia ditangkap karena diduga bertransaksi dengan menggunakan uang palsu 20 dolar. Dalam sebuah video yang viral, terlihat Floyd diborgol dan dijatuhkan ke aspal. Seorang polisi menekan leher Floyd dengan lutut hingga akhirnya tewas.

Di California, Pemerintah Kota Los Angeles menerapkan jam malam dari pukul 20.00 sampai 05.30. Bahkan, Gubernur California Gavin Newsome mengumumkan status darurat untuk kota tersebut. Kebijakan itu diberlakukan setelah beberapa toko dijarah massa dalam kerusuhan.

KBRI Washington DC Terus Awasi Keadaan

Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI Washington DC memastikan nasib warga negara Indonesia (WNI) di AS tetap aman meskipun kerusuhan dan protes terus terjadi.

Baca juga : Alhamdulillah, Indonesia Tak Masuk Catatan PBB

“Seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 orang saat ini berada dalam kondisi aman dan baik-baik. Tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demo,” kata Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto, dalam keterangannya kemarin.

Aksi massa dan kerusuhan di AS berlangsung sejak Selasa (26/5), pekan lalu waktu setempat. Menurut Konsulat Jenderal RI (KJRI) Chicago, dalam pernyataan tertulis, setidaknya ada dua warga sipil AS yang tewas, di Detroit dan Indianapolis, per Sabtu (30/5) waktu setempat, serta beberapa anggota polisi terluka, toko-toko dijarah, dan fasilitas umum dirusak.

Di tengah situasi yang tidak kondusif itu, KBRI serta seluruh perwakilan RI di AS mengimbau WNI agar bersikap tetap tenang dan hati-hati, serta menghindari lokasi aksi unjuk rasa yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan.

“Tidak keluar rumah, kecuali untuk kepentingan atau kebutuhan yang mendesak, seperti membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari atau pergi ke dokter,” kata Iwan Freddy dalam keterangan yang sama.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.