Dark/Light Mode

Izin Investasi Asing Dimudahkan

Bank Dunia Berani Ramal Ekonomi RI Pulih Agustus

Jumat, 17 Juli 2020 07:24 WIB
Country Director Bank Dunia di Indonesia, Satu Kahkonen
Country Director Bank Dunia di Indonesia, Satu Kahkonen

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Dunia memproyeksi ekonomi Indonesia akan mulai terbuka dan kembali pulih dari tekanan pada Agustus tahun ini. Agar ini bisa terjadi, pemerintah harus bisa memberikan resep pemulihan yang pas.

Country Director Bank Dunia di Indonesia, Satu Kahkonen menyebutkan, perkiraan pulihnya ekonomi Indonesia pada Agustus jadi satu dari tiga asumsi pihaknya dalam memprediksikan pertumbuhan ekonomi kita tahun ini. 

“Ekonomi Indonesia akan kembali terbuka penuh pada Agustus 2020. Terpuruknya ekonomi domestik masih dapat diselamatkan dengan reformasi yang tepat,” ujar Kahkonen dalam acara Indonesia Economic Prospects (IEP) Bank Dunia edisi Juli 2020 di Jakarta, kemarin. 

Diterangkannya lebih rinci, agar hal tersebut bisa terealisasi, pemerintah harus memberikan kebijakan yang tepat dalam memulihkan ekonomi Indonesia. 

Menurutnya, ada tiga reformasi kunci yang bisa diterapkan Indonesia. Pertama, meniadakan hambatan dalam investasi asing yang kini tengah digodok dalam Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law. 

Menurutnya, regulasi ini akan menjadi struktur dasar investasi yang memberi sinyal bahwa Indonesia terbuka terhadap bisnis. 

Baca juga : BI Ramal Ekonomi Baru Normal Tahun Depan

“Namun, penting untuk mengatur dengan sangat baik, diaudit, sehingga hukum dapat berfungsi dengan efektif,” katanya. 

Yang kedua adalah reformasi BUMN untuk menggalakkan investasi. Menurutnya, masih ada kesenjangan lebar pada infrastruktur di Indonesia yang tidak bisa hanya ditutup dengan dana publik. 

Mobilisasi keuangan dari pihak swasta menjadi penting dan BUMN dituntut memerankan bagiannya dalam hal ini. 

Sementara yang ketiga, akselerasi kebijakan pajak segera dijalankan. Pasalnya, pandemi berdampak pada pelebaran utang untuk pembiayaan belanja prioritas di masa pandemi. 

“Pendapatan pajak dapat diandalkan untuk menutup kebutuhankebutuhan tersebut,” katanya. 

Sebelumnya, Bank Dunia juga memperkirakan perekonomian untuk wilayah Asia dan Pasifik akan mengalami penurunan hingga 6 persen dibanding 2019 karena sebagian negara harus menerapkan lockdown. 

Baca juga : PDIP: Kepemilikan Asing di Bank Lokal Dapat Gairahkan Ekonomi Nasional

Kahkonen mengatakan, dampak terparah dirasakan pada ekonomi di negara-negara yang bergantung pada perdagangan global, pariwisata, komoditas ekspor, dan pembiayaan dari eksternal. 

“Disrupsi ekonomi yang dirasakan terparah pada negara-negara yang mengalami domestik breakout,“ katanya. 

Untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi Bank Dunia hanya 0 persen. Proyeksi ini lebih baik dibandingkan dengan ekonomi global yang diperkirakan terkontraksi atau minus hingga 5,2 persen di 2020. 

“Perekonomian Indonesia ditargetkan kembali pulih di 2021. Pertumbuhan ekonomi pun diprediksi mencapai 4,8 persen di tahun depan,” tambah Kahkonen. 

Menurutnya, proyeksi ekonomi nol persen tersebut juga dipengaru hi oleh kondisi global yang juga terkontraksi. Namun, proyeksi tersebut dengan catatan tak adanya gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia. 

“Perlu kita lihat, proyeksi 0 persen ini diprediksi berdasarkan tiga hal. Pertama, kontrakai ekonomi global. Kedua, ekonomi Indonesia akan terbuka kembali per Agustus. Dan ketiga, tidak ada gelombang kedua dari pandemi. Jika ketiga asumsi yang digunakan berubah maka forecast berubah,” tegasnya. 

Baca juga : Impian Insan Bahari Kembali Pupus

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto masih optimis pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini tetap positif. 

Agar itu bisa terwujud, pemerintah akan menggenjot pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Terutama proyek-proyek infrastruktur, pada kuartal III dan IV. 

“Pemerintah akan mendorong sektor-sektor pengungkit yang selama pandemi corona tetap tumbuh, seperti industri makanan minuman, alat kesehatan, dan logistik. Pemerintah juga akan memacu sektor potensial lainnya, seperti sektor ekonomi digital, yang memiliki potensi pasar cukup besar,” ujar Airlangga. [NOV]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.