Dark/Light Mode

Kepercayaan Investor Global Masih Kuat

Bank Indonesia Pede Ekonomi Di Atas 2,3%

Jumat, 3 April 2020 12:49 WIB
Perry Warjiyo
Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah darurat corona, Bank Indonesia masih optimistis bisa menjaga pertumbuhan ekonomi tidak di bawah 2,3 persen.

Salah satunya, dengan menggunnakan stimulus fiskal. Ditambah tingkat kepercayaan investor global terhadap Indonesia masih sangat kuat. 

“Pertumbuhan ekonomi minus adalah skenario what if, bukan proyeksi,” jelas Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam video conference, kemarin. 

Menurut Perry, pihaknya berusaha keras mencegah pertumbuhan ekonomi tidak di bawah 2,3 persen. Atau bisa di atas itu. Caranya? 

Baca juga : BI: Investor Global Masih Percaya Ke Indonesia

“Kita punya stimulus fiskal untuk anggaran kesehatan, jaminan sosial, pemulihan ekonomi,” jelasnya. 

Perry melanjutkan, selain mengucurkan stimulus untuk mengamankan investasi agar tetap masuk ke Indonesia, BI telah berkomunikasi dengan investor global bahwa kepercayaannya ke Indonesia masih cukup kuat. 

Asalkan sejumlah arahan yang diberikan pemerintah bisa terus dijalankan, mulai dari pembatasan sosial skala besar dan lebih luas. 

Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan sampai minus.“Skenario what if yang kita lakukan itu kalau penyebaran meluas dan tidak ada langkah yang dilakukan. Karena itu dibutuhkan langkah bersama untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan dalam mengatasi langkah di bidang kesehatan,” jelas dia. 

Baca juga : Indonesia Mau Kucurkan Duit Berapa?

Terkait nilai tukar rupiah yang diprediksi bisa mencapai Rp 20.000 per dolar AS dalam kondisi terburuk, Perry menyebut, nilai tukar rupiah dapat terus stabil pada kisaran 15.000 per dolar AS hingga akhir 2020. 

Bank Indonesia juga akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak stabil. 

“Stabilitas dalam seminggu terakhir berjalan dengan baik. Pasar modal dan pasar keuangan bisa kita jaga. Dengan itu, kami punya keyakinan tidak hanya bergerak stabil, bahkan cenderung menguat sampai 15 ribu sampai akhir tahun ini,” yakin Perry. 

Perry menambahkan, proyeksi itu turut terbangun berkat adanya kepercayaan diri dari investor dan pasar, sehingga ada kecenderungan kurs rupiah akan menguat di akhir tahun nanti mengarah ke 15 ribu per dolar AS. 

Baca juga : Dubes Jepang Untuk Indonesia Pamer Makan Mie Di Instagram

Bank Indonesia juga menyebut, Indeks Harga Konsumen (IHK), pada Maret 2020 tercatat 0,10 persen sebagai kondisi yang tetap rendah dan terkendali. 

Perkembangan ini dipengaruhi kelompok volatile food dan administered prices yang mencatat deflasi. Lalu inflasi inti, di luar harga emas, yang tetap terkendali. 

Melihat perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK Maret 2020 tercatat tetap terkendali sebesar 2,96 persen (yoy). Sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 2,98 persen (yoy). 

“Inflasi inti yang tetap terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi tetap terjaga,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Wijanarko. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.