Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ayo Dong Disiplin Protokol Kesehatan, Supaya Rupiah Kuat

Selasa, 21 Juli 2020 10:03 WIB
Ayo Dong Disiplin Protokol Kesehatan, Supaya Rupiah Kuat

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,20 persen di level Rp 14.755 per dolar AS, dibanding penutupan sebelumnya yang mentok di Rp 14.785 per dolar AS.

Penguatan juga dialami mayoritas mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan menjadi mata uang Asia terkuat dengan kenaikan hingga 0,47 persen. Disusul dolar Taiwan 0,25 persen, peso Filipina 0,21 persen, baht Thailand 0,11 persen, ringgit Malaysia 0,08 persen, yen Jepang 0,07 persen, dan dolar Hong Kong 0,005 persen.

Kondisi sebaliknya dihadapi yuan China yang anjlok hingga 0,04 persen, bersama dolar Singapura yang turun tipis 0,007 persen.

Baca juga : PLN Pastikan Protokol Kesehatan Berjalan Baik

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kemungkinan pelemahan rupiah masih akan terdorong oleh kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi secara global. Termasuk, di Indonesia yang juga mengalami peningkatan.

Kenaikan jumlah kasus yang relatif memicu kekhawatiran tersendiri bagi pasar. Ada ketakutan, perekonomian yang sedang tumbuh akan kembali stagnan.

"Apalagi, pertumbuhan ekonomi kuartal II sebentar lagi akan dirilis. Kemungkinan, terjadi kontraksi," jelasnya dalam riset harian, Selasa (21/7).

Baca juga : AP II Optimistis Penerbangan Bakal Recovery Tahun Depan

Ibrahim menambahkan, resesi yang terjadi di negara Singapura juga dapat membebani Indonesia. Terlebih, Singapura memiliki investasi yang tidak sedikit di Indonesia.

"Mau tidak mau, resesi Singapura terus membayangi pemerintah. Bahkan, menteri keuangan sangat khawatir resesi Singapura akan berimbas ke perekonomian Indonesia. Mengingat Singapura adalah salah satu investor terbesar di Tanah Air, menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," papar Ibrahim.

Rencana Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa transisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga Agustus 2020, bila jumlah kasus baru Covid terus bertambah, juga ikut membikin pasar ketar-ketir.

Baca juga : Sidak Bandara Soetta, BKS Cek Protokol Kesehatan

"Ini akan menambah suramnya perekonomian dalam negeri. Sangat wajar, kalau mata uang Garuda melemah di bulan ini ke level Rp 15.000. Bahkan, di bulan Agustus, mungkin akan menuju jalan terjal ke angka Rp 16.000," imbuh Ibrahim.

Dalam situasi seperti ini, menjalankan protokol kesehatan dengan baik tentunya menjadi salah satu kunci utama untuk membantu pemerintah memulihkan perekonomian. Jika kasus Covid-19 bisa segera melandai, pasar tentunya akan lebih bergairah. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.