Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Disiplin Jalani Protokol Kesehatan

AP II Optimistis Penerbangan Bakal Recovery Tahun Depan

Minggu, 19 Juli 2020 06:33 WIB
Didampingi President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (ketiga kiri), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) melakukan sidak ke Bandara Soekarno Hatta, Banten, Sabtu (18/7).
Didampingi President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (ketiga kiri), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) melakukan sidak ke Bandara Soekarno Hatta, Banten, Sabtu (18/7).

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) memprediksi, setidaknya butuh waktu tiga tahun bisnis penerbangan pulih dari hantaman Covid-19.

Namun, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin optimistis penerbangan di Indonesia lebih cepat geliatnya.

“Bicara penerbangan di Indonesia, akan sedikit berbeda. Mungkin sampai pertengahan tahun depan sudah recovery,” ujarnya, dalam acara “Ngopi Yuk” Virtual yang digelar Rakyat Merdeka, Kamis (16/7).

Dia menegaskan, cepat pulihnya industri penerbangan di dalam negeri tergantung bagaimana semua pihak, baik pengguna jasa, operator bandara dan stakeholder terkait menyikapi pandemik ini.

“Syaratnya, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Begitu pun protokol lainnya, sambil menunggu ditemukannya vaksin Covid-19,” katanya.

Baca juga : Pemprov DKI Siapkan Pusat Pemotongan Hewan Kurban

Di samping itu, dia meyakini Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) sebagai GRPHVWLF WUDą§½F hub, bisa dioptimalkan untuk menghidupkan kembali penerbangan domestik.

Apalagi pemerintah juga sudah mendorong 10 destinasi pariwisatanya seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Bali, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok dan beberapa destinasi lainnya.

“Ini akan terus kami dorong dengan mengaktifkan kembali rute atau destinasi baru, memperbanyak frekuensi dan memanfaatkan slot penerbangan agar bisnis industri penerbangan tetap berjalan,” katanya.

Dia mencontohkan, penerbangan dari Bandara Soetta ke Bali masih antara 10 sampai 12 penerbangan. Namun, kalau keseluruhan penerbangan dari kota-kota di Indonesia sudah hampir 30 penerbangan.

“Bali sekarang masih terbatas. Tapi, akan buka penerbangan domestiknya setelah 31 Juli, untuk internasional di September. Karena Bali ini kan magnetnya pariwisata Indonesia, bahkan dunia, kami dorong supaya cepat menggeliat kembali. Supaya tidak mati suri,” ungkapnya.

Baca juga : Industri Perhotelan Rugi Rp 85,7 Triliun

Pengamat penerbangan Alvin Lie membenarkan bahwa butuh waktu setidaknya tiga tahun ke depan bagi industri penerbangan, untuk kembali beroperasi secara normal pasca terdampak Covid-19.

“Sebab, masih banyak hambatan bagi pengguna jasa untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat,” akunya singkat epada Rakyat Merdeka.

Selain itu, kebutuhan air travel juga sangat tergantung pada kondisi ekonomi. Di mana, sekitar 75 persen pengguna jasa penerbangan adalah untuk kepentingan dinas dan bisnis.

“Jadi, selama bisnis belum bangkit, sulit bagi industri transportasi udara untuk kembali menggeliat,” imbuhnya.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk juga berencana untuk membuka kembali penerbangan internasionalnya langsung ke Bali.

Baca juga : 13 Jurus Penerimaan Pajak Daerah Dikerahkan

Pasalnya, Bali masih menjadi daya tarik, terutama bagi wisatawan mancanegara (wisman) asal Amerika dan Eropa. Dari hasil riset Kementerian Pariwisata, para wisman ini memiliki VSHQGLQJ (belanja) yang besar saat berwisata.

“Harus diakui, ketika ngomong Indonesia, kita berbicara soal Bali. Mereka VSHQGLQJ-nya besar. Ini yang mau kami coba upayakan, terbang langsung ke Denpasar bukan ke Jakarta,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (14/7). [IMA]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.