Dark/Light Mode

Aset Tinggal Rp 18,13 Triliun, Asuransi Jiwasraya Siapkan Rencana Strategis

Rabu, 22 Juli 2020 17:03 WIB
Logo asuransi Jiwasraya. (Foto: ist)
Logo asuransi Jiwasraya. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sampai akhir tahun 2019 sebesar Rp 18,13 triliun. Dengan, posisi kewajiban pada tahun buku 2019 berada di angka Rp 52,74 triliun, dan nilai ekuitas tercatat minus Rp 34,61 triliun. 

Hal ini tertera dalam Laporan Keuangan Perseroan  2019 yang telah diaudit dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. 

Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya, Farid A. Nasution mengatakan, laporan Keuangan yang telah disajikan secara wajar ini memudahkan Jiwasraya dan shareholder untuk membuat roadmap penyelamatan dan penyehatan Jiwasraya.

Baca juga : Santunan Rp 300 Juta Per Orang Disalurkan Kepada Nakes

"Laporan Keuangan ini juga menggambarkan bahwa tingginya liabilitas Jiwasraya karena produk-produk masa lalu yang tidak mencerminkan produk asuransi yang wajar karena memberikan garansi bunga tetap yang tinggi," ujarnya, di Jakarta, Rabu (22/7). 

Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko menambahkan, manajemen baru Jiwasraya bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan selaku Pemegang Saham sedang menyusun rencana strategis terbaru dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan dan memenuhi kewajiban kepada nasabah. 

Selain itu, rencana strategis Jiwasraya telah dikomunikasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Baca juga : Kursi Garuda Angkut Perabotan Masyarakat

Menurutnya, rencana strategis tersebut akan diimplementasikan ke dalam program restrukturisasi yang direncanakan akan dimulai Agustus 2020 setelah mendapat konfirmasi pendanaan dari Pemegang Saham. 

"Restrukturisasi merupakan agenda utama penyehatan perusahaan dan akan segera dimulai. Keberhasilan restrukturisasi membutuhkan dukungan semua pihak dan saya mohon kerjasama yang sebelumnya sudah berjalan baik," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, demi memperbaiki kinerja perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut, sejak  2018 silam jajaran Kementerian BUMN telah melakukan 3 kali perombakan susunan Direksi dan melaksanakan aksi korporasi guna menyelesaikan ekuitas negatif dan memenuhi kewajiban kepada nasabah. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.