Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pusat Anggarkan Rp 15 Triliun Untuk Pulihkan Ekonomi Daerah

Senin, 27 Juli 2020 18:26 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memberikan stimulus sebesar Rp 15 triliun untuk percepatan pemulihan ekonomi daerah di masa pandemi. 

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, program dukungan pembiayaan untuk Pemerintah Daerah (Pemda) dan penempatan dana pemerintah di Bank Pembangunan Daerah (BPD) adalah wujud komitmen pusat dalam mendorong pemulihan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. 

“Covid-19 ini berdampak signifikan terhadap penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga mengganggu keuangan dan rencana belanja daerah. Oleh karena itu, Pusat memberikan fasilitas pinjaman daerah untuk membantu hal tersebut,” ujar Luhut saat memberikan Keynote Speech pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tentang Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Senin (27/07).

Baca juga : Seniman Siap Kolaborasi Untuk Membumikan Pancasila

Luhut menyebutkan, bahwa total anggaran yang disalurkan oleh Pusat sebanyak Rp 15 triliun “Selain fasilitas pinjaman daerah, Pusat akan melakukan penempatan dana di 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp 11,5 triliun. Diharapkan,  penyaluran kredit BPD dapat lebih banyak, sehingga membantu mempercepat pemulihan ekonomi di daerah,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Luhut menjelaskan, dalam minggu ini akan meluncurkan program penjaminan pinjaman untuk sektor korporasi Non-UMKM dan Non-BUMN. 

“Hal ini juga untuk membantu perusahaan-perusahaan yang terdampak Covid-19 untuk menjaga kelangsungan usaha dan mencegah PHK,” tambahnya.

Baca juga : Duitnya Bisa Buat Penanganan Corona, Negara Lagi Butuh Tuh

Dengan berbagai program pemulihan ekonomi di atas, ditambah yang sebelumnya sudah diluncurkan seperti Program Bantuan Sosial (Bansos), Penjaminan Modal Kerja untuk UMKM dan Subsidi Bunga Pinjaman UMKM. 

“Saya berharap pelaksanaan program-program tersebut dapat dilakukan secara cepat dengan kualitas implementasi yang baik sehingga kita bisa menjaga laju pertumbuhan ekonomi tidak negatif, dan membantu penanganan kemiskinan serta pengangguran,” tegas Luhut.

Ia pun menyampaikan sebuah analisa bahwa Jerman adalah negara yang paling cepat menangani Covid-19 karena negara tersebut, telah melakukan sinergi yang sangat terpadu.

Baca juga : Aset Tinggal Rp 18,13 Triliun, Asuransi Jiwasraya Siapkan Rencana Strategis

“Jerman, Taiwan dan Rusia dikategorikan sebagai negara yang paling cepat bisa pulih dari keadaan ini. Saya berharap kita kompak dan terintegrasi menyelesaikan masalah ini dan tidak boleh ada salah-menyalahkan. Kalau ada kekurangan dari satu tempat atau teman, kita harus saling memperbaiki. Tidak dalam suasana untuk merasa siapa yang paling baik dalam konteks ini,” ujar Luhut.

Mengakhiri sambutannya, Luhut berharap dengan program ini dapat membuat Indonesia lebih bagus dan tidak terperosok lebih jauh dari pada keadaan sekarang ini. 

“Saya yakin itu bisa kita lakukan, karena dari waktu ke waktu teamwork kita semakin baik,” katanya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.