Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dolar Nyungsep, Rupiah Makin Edan

Selasa, 28 Juli 2020 09:42 WIB
Dolar Nyungsep, Rupiah Makin Edan

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan. Kali ini, nilainya naik 0,28 persen di level Rp 14.450 per dolar AS, dibanding sesi penutupan di pasar spot kemarin.

Dalam sesi penutupan tersebut, rupiah menguat hingga 75 poin. Atau naik 0,51 persen di level Rp 14.535 per dolar AS, dibanding penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.610 per dolar AS.

Nasib kontras justru dialami dolar AS, yang terus nyungsep. Pagi ini, indeks dolar AS berada di kisaran 93.503. Angka ini merupakan level terendah sejak Juni 2018.

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Paling Kinclong Se-Asia

Sedikit banyaknya, kondisi ini memberikan berkah bagi penguatan rupiah. Hal ini dibenarkan Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.

Menurutnya, pergerakan kurs rupiah hari ini, masih akan disetir oleh sentimen eksternal. Ariston meramal, pada hari ini, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan terhadap dolar AS.

"Kekhawatiran pelaku pasar terkait pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam, menjadi dasar pelemahan dolar AS," sebut Ariston dalam riset hariannya, Selasa (28/7).

Baca juga : Dolar AS Lagi Melempem, Rupiah Terbang Tinggi

Sejumlah sentimen yang membikin dolar AS nyungsep antara lain penambahan kasus Covid-19 di AS yang kian melonjak, konflik dagang dengan China, dan rencana AS mengucurkan stimulus 1 triliun dolar AS.

Selain itu, aset berisiko di pasar keuangan terlihat menguat seperti indeks saham Asia, mata uang utama dunia dan emerging markets ikut memberikan sentimen positif pada mata uang Garuda.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun,  naik kembali ke angka 0,61 persen, setelah sempat bergerak di bawah 0,60 persen. Ini mengindikasikan pasar kembali masuk ke aset berisiko.

Baca juga : AS-China Tegang Lagi, Rupiah Jangan Jantungan Ya...

Penguatan aset berisiko ini kata Ariston, didukung oleh faktor rencana stimulus fiskal AS senilai 1 triliun dolar AS, untuk membantu perekonomian Paman Sam yang tertekan karena pandemi.

Hal lain yang membuat mata uang Garuda makin jos adalah laporan kemajuan vaksin Moderna dan Pfizer, yang diperkirakan bisa digunakan di akhir tahun ini. 

"Potensi penguatan rupiah hari ini di kisaran 14.450-14.600 per dolar AS," tandas Ariston. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.