Dark/Light Mode

Kinerja BPR Dinilai Masih Prospektif di Tengah Pandemi

Rabu, 5 Agustus 2020 21:48 WIB
Ilustrasi Bank Perkreditan Rakyat. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Bank Perkreditan Rakyat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dinilai masih prospektif di masa Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terlebih, dengan adanya segmen konsumen yang cukup baik dalam meningkatkan fungsi intermediasinya di tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan bahwa kondisi perbankan secara keseluruhan masih relatif stabil. Guna menjaga likuiditas perbankan, lanjutnya, LPS kembali menurunkan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).

Dengan demikian, tingkat bunga penjaminan LPS di bank umum untuk simpanan rupiah adalah 5,25 persen, bank umum untuk simpanan valas 1,5 persen, dan di BPR untuk simpanan rupiah sebesar 7,75 persen.

“LPS bersama dengan OJK juga telah memberikan beberapa insentif bagi BPR. Dari sisi LPS misalnya memberi keringanan bagi perbankan dalam membayar premi penjaminan sepanjang semester II tahun ini.

Baca juga : Kantor Wajib Sediakan Parkiran

Keringanan tersebut berupa penghapusan denda bagi yang terlambat membayar premi. Hal ini dalam rangka memberi ruang gerak bagi perbankan nasional,” ujar Halim dalam seminar virtual bertajuk “Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Era PEN” pada hari ini Rabu (5/8).

Halim menambahkan bahwa relaksasi ini mulai berlaku pada Juli 2020 hingga akhir tahun ini. Sementara itu OJK juga telah menerapkan relaksasi yang manfaatnya dapat dirasakan oleh BPR di tengah masa sulit akibat pandemi ini.

Melalui POJK Nomor 34/POJK.03/2020 tentang Kebijakan Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Sebagai Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 pada tanggal 2 Juni 2020, OJK meringankan penghitungan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) umum, dan nilai Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) sebagai faktor pengurang modal inti dalam perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum.

Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menyampaikan bahwa industri BPR-BPRS dalam kondisi yang sehat, terjaga dan masih tumbuh positif. “Hal ini tercermin dari beberapa indikator kinerja misalnya aset industri BPR per Mei 2020 tumbuh sebesar 6,08% dibandingkan posisi yang sama setahun yang lalu dan telah mencapai Rp145 triliun” ujarnya. 

Baca juga : Usia 38 Tahun, Zlatan Masih Lengket di AC Milan

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat masih sangat percaya terhadap industri ini. Hal ini terlihat dengan tumbuhnya dana masyarakat yang disimpan di BPR. Misalnya dalam bentuk tabungan tumbuh sebesar 6,77% dibandingkan tahun lalu, sedangkan deposito tumbuh sebesar 6,43%.

Dari sisi likuiditas, industri BPR mampu menjaga likuiditasnya dengan baik. Dan ini tercermin dari rasio LDR yang mencapai 79,87%. Begitupula dari sisi penyaluran kredit dimana dalam masa pandemi masih tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut bisa dilihat dari naiknya jumlah dana yang disalurkan dalam bentuk kredit yaitu sebesar 5,50% dibandingkan posisi setahun sebelumnya atau mencapai Rp 110 triliun di Mei 2020.

Ia menegaskan dalam masa pandemi ini industri BPR-BPRS akan terus menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan tetap memegang teguh protokol kesehatan. 

Baca juga : Mendagri: Berkurban Wujud Syukur ASN di Tengah Pandemi Covid

“Kami menyambut baik kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, OJK, dan LPS yang telah memberikan insentif bagi industri BPR-BPRS untuk mengoptimalkan ruang relaksasi dalam menjaga kinerjanya. Tentu upaya tersebut merupakan cara yang ampuh bagi kita bersama untuk tetap survive, bangkit dan menang melewati masa pandemi ini,” pungkasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.