Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dibanding Negara-negara Lain
Jokowi: Bandara Internasional Terlalu Banyak
Kamis, 6 Agustus 2020 11:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo menyentil bandara internasional di Indonesia yang jumlahnya mencapai 30 titik. Dibanding negara lain, jumlah itu terlalu banyak.
"Saya melihat airline hub yang kita miliki terlalu banyak dan tidak merata. Jadi ini agar kita lihat lagi. Saat ini terdapat 30 bandara internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini?," katanya, dalam rapat terbatas pembahasan penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor aviasi dan pariwisata di Istana Merdeka, Kamis (6/8).
Baca juga : Cak Imin Ingatkan Perlunya Inovasi Dan Terobosan Baru
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, jumlah bandara utama internasional di beberapa negara tidak pernah sebanyak di Indonesia. Apalagi, bandara internasional yang ada saat ini tidak merata.
Menurutnya, 90 persen lalu lintas penerbangan saat ini hanya terfokus di empat bandara internasional saja. "Ini di Soekarno Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda Jawa Timur, Kualanamu Sumatra Utara," ujarnya.
Baca juga : Jokowi Taruh Telur Di Semua Keranjang
Kedepan, Jokowi minta bandara internasional agar dilihat berdasarkan letak geografis untuk dapat memaksimalkan potensi pariwisata. Ia mencatat, ada sekitar delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub di masa depan. Apa saja bandara yang dimaksud?
"Kembali lagi, Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Sultan Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Juanda di Surabaya," ungkapnya.
Baca juga : Ini Strategi Mendag Supaya Industri Mamin Makin Berjaya di Pasar Internasional
Jokowi memastikan pemerintah akan memberi perhatian khusus terhadap sektor penerbangan dan pariwisata untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi kuartal III. "Kita harus melakukan transformasi di bidang pariwisata dan penerbangan melalui penataan yang lebih baik, rute penerbangan, penentuan hub, super hub dan kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya semakin kelihatan," jelasnya. (KPJ)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya