Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Peneliti CIPS : Investasi Di Sektor Pertanian Perlu Ditingkatkan

Kamis, 6 Agustus 2020 14:00 WIB
Ilustrasi/ist
Ilustrasi/ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk mendorong peningkatan investasi di sektor pertanian.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta meyebutkan, Data BPS 2020 menunjukkan sektor pertanian berkontribusi sebesar 15,46 persen kepada struktur pertumbuhan PDB Indonesia di triwulan II di 2020.

"Nilai kontribusi ini meningkat dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar 13,57 persen," katanya.

Baca juga : Peneliti CIPS : Pajak Digital Ciptakan Rasa Keadilan

Selain itu kata dia, data BPS juga menunjukkan bahwa sektor ini merupakan satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan di antara lima sektor terbesar di Indonesia, yaitu industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen) dan pertambangan (-2,72 persen).

Pertumbuhan positif ini merupakan capaian yang bagus di saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -5,3 persen di triwulan II tahun ini. Sektor pertanian sendiri menunjukkan pertumbuhan 2,19 persen y-o-y (tahun-ke-tahun).

Memurutnya, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor pertanian cukup resilien selama masa krisis seperti pandemi Covid-19. Di saat kinerja sektor lain terhambat akibat implementasi PSBB dan berbagai pembatasan terkait Covid-19, sektor pertanian dan rantai pasoknya dikecualikan dari PSBB.

Baca juga : Pengamat: PDB Triwulan II-2020 Buktikan Sektor Pertanian Melesat di Tengah Pandemi

"Walaupun tetap terkena dampak dari pemeriksaan di pos-pos check point, pangan merupakan kebutuhan pokok yang ketersediaannya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas Felippa.

Felippa mengatakan, ada beberapa hal yang memengaruhi pertumbuhan sektor pertanian. Pertama, sektor pertanian memproduksi makanan sebagai kebutuhan primer sehingga permintaan cenderung tetap stabil.

Untuk beberapa komoditas yang bukan makanan pokok seperti peternakan, ada penurunan sebesar 1,83 persen y-o-y. Namun untuk komoditas pertanian lainnya tetap meningkat.

Baca juga : Pentingnya Koordinasi Terkait lahan Pertanian dan Stok Daging Sapi

Selanjutnya, lanjut Felippa, Kedua, sektor pertanian juga cenderung lebih mudah beradaptasi dengan protokol kesehatan dibandingkan dengan sektor lain.

Kegiatan di sawah dan lingkungan terbuka dan kemampuan menjaga jarak saat bertani membuat resiko penularan Covid-19 di sektor pertanian secara umum lebih rendah dibanding sektor lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.