Dark/Light Mode

Peneliti CIPS : Investasi Di Sektor Pertanian Perlu Ditingkatkan

Kamis, 6 Agustus 2020 14:00 WIB
Ilustrasi/ist
Ilustrasi/ist

 Sebelumnya 
Selain itu, pandemi juga membuat banyak orang yang beralih ke sektor pertanian. Hal ini terbukti dari sub sektor jasa pertanian dan perburuan yang meningkat 2,36 persen y-o-y yang dilansir di rilis BPS.

Sebagai contoh, warga Bali yang terpukul perekonomiannya karena tutupnya sektor pariwisata beralih ke pertanian. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan investasi ke sektor pertanian untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan sektor ini.

Asian Development Bank mencatat investasi di sektor pertanian Indonesia sebesar Rp 400 triliun yang sebagian besar berasal dari petani di 2016. Investasi asing hanya menyumbang kurang dari 5 persen.

Baca juga : Peneliti CIPS : Pajak Digital Ciptakan Rasa Keadilan

Masuknya investasi, lanjut Felippa, dapat membantu membentuk sektor pertanian yang resilien dan berkelanjutan melalui pendanaan riset dan pengembangan, teknologi, maupun pengembangan kapasitas sumber daya masyarakat.

Peraturan yang berlaku selama ini dinilai tidak ramah terhadap masuknya investasi di sektor pertanian, salah satunya di subsektor hortikultura.

UU Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura di Pasal 33 membatasi penggunaan sarana hortikultura dari luar negeri dan mensyaratkan keharusan untuk mengutamakan sarana yang mengandung komponen hasil produksi dalam negeri.

Baca juga : Pengamat: PDB Triwulan II-2020 Buktikan Sektor Pertanian Melesat di Tengah Pandemi

Pasal 100 di Undang-Undang yang sama pun membatasi penanaman modal asing hanya untuk usaha besar hortikultura dengan jumlah modal paling besar 30 persen. Penanam modal asing juga wajib menempatkan dana di bank dalam negeri sebesar kepemilikan modalnya.

Selain investasi, Felippa mengingatkan pentingnya mencermati dan mengatasi krisis iklim yang merupakan ancaman dari kelangsungan sektor pertanian.

Krisis iklim, yang dampaknya antara lain adalah perubahan cuaca, cuaca ekstrim seperti banjir atau kemarau berkepanjangan, dan penurunan kualitas tanah akan mempengaruhi sektor pertanian, memengaruhi masa tanam, metode tanam dan juga panen yang pada akhirnya akan memengaruhi ketersediaan pangan yang mencukupi untuk penduduk Indonesia yang semakin bertambah. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.