Dark/Light Mode

Ciptakan Perjalanan Kereta Sehat, KAI Kampanyekan Gerakan 3M

Rabu, 12 Agustus 2020 12:05 WIB
Penumpang mencuci tangan sebelum naik kereta. (Foto: Dok. KAI)
Penumpang mencuci tangan sebelum naik kereta. (Foto: Dok. KAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengampanyekan gerakan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M) ke seluruh penumpang dan pegawai. Kampanye ini dilakukan untuk menciptakan perjalanan kereta yang sehat.

KAI terus menggencarkan sosialisasi 3M untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai kami,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan yang diterima RMco.id,  Rabu (12/8).

Dengan meningkatnya jumlah pelanggan kereta api di Agustus 2020 sebesar 37 persen, gerakan 3M ini penting diikuti masyarakat guna menciptakan perjalanan kereta api yang sehat. Pada Agustus 2020, rata-rata penumpang KAI sebanyak 49.480 orang per hari. Angka ini naik dibanding Juli 2020 yang sebanyak 36.205 penumpang per hari.

Baca juga : Kerja Dari Rumah, Kinerja Karyawan Malah Meningkat

Dalam pelaksanaan 3M di KAI, setiap pelanggan diimbau rutin mencuci tangan di tempat yang telah tersedia di stasiun dan tetap membawa hand sanitizer pribadi agar bisa digunakan setiap waktu. Pelanggan juga diwajibkan memakai masker yang menutupi hidung dan mulut sejak masuk ke area stasiun.

Untuk menghindari kontak fisik dengan petugas boarding, proses boarding dilakukan secara mandiri oleh penumpang dengan menunjukkan tiket dan identitas yang sah dan disaksikan langsung oleh petugas boarding. KAI juga menyediakan face shield untuk pelanggan dewasa agar semakin memperkecil kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui droplet pada perjalanan KA Jarak Jauh. Penumpang yang membawa anak berusia di bawah 3 tahun wajib menyiapkan face shield pribadi. Face shield tersebut harus dikenakan selama dalam perjalanan dan tetap dipakai saat tiba di stasiun tujuan.

Pengaturan jarak di stasiun telah KAI atur termasuk pada ruang tunggu dan antrean pelanggan. Ada pun untuk menjaga jarak selama perjalanan, KAI hanya menjual tiket 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Baca juga : Tak Pengaruh Kotak Kosong, PDIP Siap Menangin Gibran

Dari seluruh tempat duduk yang KAI sediakan, rata-rata okupansi Kereta Api Jarak Jauh terus mengalami peningkatan. Pada Agustus 2020, okupansinya rata-rata 62 persen, naik dibanding Juli, yang rata-rata okupansi hanya 46 persen. “Petugas di stasiun dan dalam perjalanan senantiasa mengumumkan perihal protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh pelanggan,” ujar Joni.

Selain 3M, KAI juga melakukan protokol kesehatan lainnya seperti penumpang diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket. Khusus penumpang KA Jarak Jauh, diharuskan menunjukkan Surat Bebas Covid-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test.

KAI juga sudah bekerja sama dengan Rajawali Nusindo untuk menyediakan layanan Rapid Tes di stasiun dengan harga terjangkau. Pelanggan cukup membayar Rp 85.000 dan menunjukkan kode booking atau tiket KA Jarak Jauh untuk dapat menggunakan fasilitas ini. 

Baca juga : Karolin Minta Petani Manfaatkan Lahan Tidur

Layanan ini tersedia di 14 Stasiun yaitu Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Jember, dan Ketapang. Khusus Stasiun Ketapang, baru akan dimulai pada 14 Agustus 2020.

Di KA Lokal, penumpang tidak diperbolehkan berbicara di dalam kereta guna menghindari penularan Covid-19 melalui droplet. Ada pun untuk penumpang dengan usia di atas 50 tahun, kondektur berhak mengatur penempatan tempat duduknya supaya tidak berdampingan dengan pelanggan lain. “Meningkatnya volume penumpang menunjukkan bahwa animo dan kepercayaan pelanggan akan moda transportasi kereta api semakin meningkat. Kami sangat mengapresiasinya dengan peningkatan layanan serta tetap menjaga protokol kesehatan dengan disiplin,” tutup Joni.

Untuk mendapatkan tiket kereta api, penumpang dapat memesan secara online melalui aplikasi KAI Access dan channel online lainnya mulai H-7 keberangkatan KA. Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun dilayani mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA. Untuk informasi lebih lanjut terkait perjalanan KA selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru, masyarakat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di (021)121, email [email protected], atau media sosial KAI121. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.