Dark/Light Mode

Penjualan Logam Mulia Kinclong, Hartadinata Raup Laba Rp 78 M

Rabu, 12 Agustus 2020 16:11 WIB
RUPS dan Public Expose PT Hartadinata Abadi. (Foto: ist)
RUPS dan Public Expose PT Hartadinata Abadi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia, PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata) mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal II-2020 sebesar Rp 1,9 triliun. Angka ini meningkat sebesar Rp 198 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun.

Chief Financial Officer Hartadinata, Deny Ong mengatakan, pertumbuhan pendapatan tersebut tidak hanya didorong kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang sangat signifikan. Karena itu, perseroan memutuskan untuk meningkatkan pengadaan produk logam mulia dari pecahan 0,1 gram sampai 100 gram. 

"Tujuannya, untuk memenuhi permintaan seluruh kalangan masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi di logam mulia selain perhiasan emas," ujarnya, di Jakarta, Rabu (12/8).

Baca juga : Kemajuan Penelitian Vaksin Bikin Rupiah Kinclong Pagi Ini

Menurutnya, kondisi ini berbeda dibanding kuartal I lalu. Di mana pertumbuhan pendapatan didorong tidak hanya oleh kenaikan harga emas, tapi peningkatan penjualan kepada pihak grosir sebesar 7 persen dan peningkatan penjualan dari toko milik perseroan sebesar 19,2 persen.

"Selama kuartal I-2020, volume penjualan didominasi pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,9 persen terhadap total produk yang dipasarkan," katanya.

Ia menjelaskan, penetrasi produk di pasar kelas menengah bawah ini dilakukan dengan meluncurkan koleksi perhiasan Journey of Love sebagai produk andalan pada Maret lalu. 

Baca juga : Penjualan Mobil Honda Via Online Capai 25 % Saat Pandemi

Menurutnya, dari pertumbuhan pendapatan itu, pihaknya memperoleh laba bersih yang masih sesuai target di awal tahun 2020, meski lebih rendah jika dibanding kuartal II-2019.

"Perolehan laba bersih sebesar Rp 78,8 miliar. Memang agak turun karena ada kewajiban tambahan, dampak dari hasil Penerbitan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) dan juga Obligasi Berkelanjutan di tahun 2019," ungkapnya.

Chief Executive Officer Hartadinata Sandra Sunanto menambahkan, telah menyusun berbagai strategi di antaranya memperkuat integrasi vertikal dan memperluas penetrasi pasar di Indonesia, melakukan product and market development, serta memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk.

Baca juga : Triwulan I, Bank Mandiri Kantongi Laba Rp 7,92 Triliun

"Ke depan, kami menargetkan peningkatan toko emas ACC hingga 100 unit di tahun 2021. Saat ini, baru 49 gerai toko emas ACC tersebar di seluruh Indonesia," tutupnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.