Dark/Light Mode

Kinerja Kuartal-I

Bank Mega Raup Laba Bersih Rp 669 Miliar

Rabu, 22 April 2020 22:03 WIB
Bank Mega. (Foto: net)
Bank Mega. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mega Tbk mencatat kinerja positif pada periode kuartal I-2020. Perseroan berhasil meraih laba sebelum pajak naik 32 persen dari Rp 605 miliar pada periode tahun lalu menjadi Rp 801 miliar. 

Sedangkan laba bersih tercatat Rp 669 miliar atau meningkat 38 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar Rp 484 miliar. Pencapaian ini ditopang meningkatnya Net Interest Income (NII) sebesar 10 persen dibandingkan periode 2019.

Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, kinerja positif ini didorong meningkatnya pendapatan bunga kredit akibat volume kredit yang meningkat signifikan sebesar Rp 10,1 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan periode yang sama di 2019. Sementara Fee Based Income tercatat naik sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan aset Bank Mega juga mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen dari Rp 84 triliun menjadi Rp 99 triliun pada Maret 2020. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat dari Rp 59 triliun menjadi Rp 76 triliun atau tumbuh sebesar 29 persen dari pertumbuhan industri pada Februari 2020 yang hanya sebesar 7,77 persen.  

Baca juga : Digital Banking Bank Sinarmas Bantu Nasabah Kerja Di Rumah

"Dari sisi kredit tercatat tumbuh sebesar 23 persen dari Rp 44 triliun menjadi Rp 54 triliun pada Maret 2020.  Pertumbuhan kredit Bank Mega ini berada di atas rata-rata industri pada posisi Februari 2020 sebesar 5,93 persen," terang Kostaman.  

Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat sebagai segmen bisnis yang paling besar memberikan kontribusi pada penyaluran kredit secara keseluruhan. Peningkatan kredit korporasi terutama berasal dari kredit infrastruktur jalan tol yang dijamin pemerintah  dan kredit kepada korporasi dengan track record yang baik.

Dari sisi likuiditas, Bank Mega memiliki kondisi yang kuat tercermin dari rasio LDR sebesar 67,5 persen lebih rendah dibandingkan 71,3 perse  pada Maret 2019.  “Hal ini menunjukkan besarnya cadangan likuiditas yang dimiliki oleh Bank Mega," ucapnya.

Sementara rasio keuangan lainnya juga mencatat peningkatan yang baik antara lain ROA tercatat sebesar 3,3 persen naik dibandingkan 2,9 persen pada Maret 2019, di mana hal ini menunjukkan kemampuan Bank Mega untuk menghasilkan laba yang tinggi dalam mengelola asetnya.  

Baca juga : Bantu Petenis Peringkat Bawah, Djokovic dan Federer Mau Nyawer Rp 66 Miliar

BOPO menjadi 69,7 persen membaik dibandingkan 72,2 persen  pada Maret 2019, yang mencerminkan efisiensi Bank Mega dalam mengelola kegiatan operasionalnya. Angka ini juga lebih baik dari BOPO industri pada Februari 2020 yang tercatat sebesar 83,60 persen.  

Dari sisi permodalan, CAR Bank Mega mencapai 24,7 persen yang menunjukan kecukupan modal Bank Mega yang kuat. Sementara CAR industri pada Februari 2020 tercatat sebesar 22,27 persen.

Restrukturisasi Kredit

Kosatman mengatakan, sesuai dengan himbauan pemerintah untuk memberikan relaksasi kepada debitor yang terkena dampak Covid-19, Bank Mega juga mempunyai kebijakan restrukturisasi kredit untuk memberikan kemudahaan bagi debitur Bank Mega yang terkena dampak virus corona, baik perorangan maupun perusahaan. 

Baca juga : McGregor Sumbang Alkes Senilai Rp 17 Miliar

Program restrukturisasi yang ditawarkan berupa keringanan pembayaran kewajiban/angsuran atas pokok dan/atau bunga dengan cara perpanjangan jangka waktu kredit atau pemberian grace period dengan jangka waktu yang akan ditentukan dari hasil evaluasi Bank terhadap kemampuan debitor. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.