Dark/Light Mode

Triwulan I, Bank Mandiri Kantongi Laba Rp 7,92 Triliun

Senin, 8 Juni 2020 16:23 WIB
Bank Mandiri. (Foto: ist)
Bank Mandiri. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri mencatat capaian laba bersih di triwulan I-2020 sebesar Rp 7,92 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 9,44 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 7,23 triliun. 

Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp 7,74 triliun di Maret 2020. Kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20 persen dari Rp 790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36 persen. 

Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai dengan Maret 2020 mencapai Rp 513 triliun atau tumbuh 17,92 persen. Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp 273,1 triliun, tumbuh 9,47 persen secara tahunan. 

Baca juga : Naik 16,77 Persen, Tabungan Mandiri Syariah Tembus Rp 40 Triliun

“Di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang sehat. Kami memproyeksikan dampak Covid-19 baru akan terlihat pada pencapaian kinerja triwulan II-2020,” ucap Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam paparan kinerja secara virtual, Senin (8/6). 

Bank Mandiri juga memiliki konsistensi dalam mengembangkan segmen UMKM. Kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90 persen secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM.

Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Bulan Maret (YtD) , total KUR yang disalurkan mencapai Rp 6,58 triliun, tumbuh 27,2 persen yoy dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitor.

Baca juga : Paling Tajir, Penghasilan Fedex Setahun Rp 1,5 Triliun

“Kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” ujarnya. 

Salah satu yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemic terhadap bisnis adalah dengan menjaga kecukupan likuiditas, termasuk menerbitan obligasi rupiah sebesar Rp 1 triliun dan emisi global bonds 500 juta dolar Amerika Serikat (AS), serta meningkatkan pengumpulan dana murah. 

Guna menekan dampak pandemi Covid-19, Bank Mandiri juga mendukung upaya restrukturisasi debitor terdampak. Hingga saat ini jumlah debitor yang mengajukan restrukturisasi memang sebagian besar UMKM dan ritel. 

Baca juga : TelkomGroup Raup Laba Rp 18,66 Triliun Di 2019

“Hingga 7 Juni 2020, kami telah menyetujui 404 ribu debitor, dengan baki sebesar Rp 98,9 triliun. Di mana sekitar 51,6 persen merupakan debitor wholesales termasuk corporate banking, dan 47,3 persen berasal dari berbagai segmen ritel, SME, KUR, KPR dan Oto sesuai dengan kriteria debitor terdampak Covid-19 dalam POJK 11,” tambah Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin.

Skema yang dilakukan restrukturisasi debitor antara lain penundaan angsuran pokok dan bunga (grace period), perpanjangan tenor dan perubahan angsuran. Pihaknya juga terus memonitor perkembangan perekonomian nasional maupun global untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.