Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Di Webinar Rakyat Merdeka dan SRE-ITB
Dirut PLN Ajak Startup Ikut Lelang EBT
Kamis, 13 Agustus 2020 11:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) mengajak berbagai perusahaan rintisan (startup) untuk ikut dalam proses lelang pengadaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Pengadaan itu untuk mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) mereka yang usang.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan tender tersebut akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Menurutnya, beberapa bulan yang akan datang dan dibuka semacam tender untuk bagaimana PLN terbuka terhadap inovasi-inovasi untuk mengganti diesel dengan sumber lain.
Baca juga : Wamen BUMN dan Dirut PLN Ajak Milenial Tetap Optimis
Sebagaimana diketahui, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RPJPP), perseroan setrum negara ini menargetkan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 12,8 Giga Watt (GW) pada 2024. Namun, hingga akhir 2019 lalu, realisasi daya pembangkit EBT terpasang baru mencapai 7,8 GW.
"Itu pun masih ada defisit 5 GW untuk dapat mencapai target RJPP 2024. Sementara, jika mengacu pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), defisit kapasitas pembangkit listrik EBT jauh lebih besar, jadi butuh berbagai pihak swasta besar ataupun startup," imbuhnya dalam Webinar Milenial Energi Terbesar di Indonesia Kolaborasi Rakyat Merdeka bersama SRE- ITB bertajuk Transformasi PLN dan Harapan Pada Milenial di Jakarta, Selasa (12/8).
Baca juga : Indonesia Sudah Merdeka 75 Tahun, Sabam Sirait Ajak Masyarakat Terus Galang Persatuan
Menyoal rencana mengganti PLTU dan PLTGU dua perusahaan, lanjut Zulkifli, mayoritas proyek tersebut kemungkinan akan berada di Indonesia bagian Timur. Hal ini melihat karakteristik wilayah dan geografisnya, pembangkit yang memungkinkan untuk menggantikan PLTU dan PLTGU PLN bisa berupa pembangkit tenaga surya atau angin.
"Perseroan menginginkan solusi komprehensif. Sehingga jika pembangkit listriknya berpindah pindah dari diesel ke tenaga surya, misalnya, ia ingin pembangkit tenaga dieselnya dihilangkan sama sekali," katanya.
Baca juga : Webinar Rakyat Merdeka dan SRE ITB Dibanjiri Lebih Dari 20 Ribu Pendaftar
Yang menurut Zulkifli bisa ditambah dengan modul baterainya karena tak ingin hanya menggunakan PLTS di siang hari lalu di malamnya kembali pakai diesel.
Menurut dia, kombinasi PLTS dengan modul baterai sangat memungkinkan sebab kini teknologi tersebut berkembang pesat dan harganya juga makin terjangkau. "Kalau kami pindah ke surya, kami ingin menggunakan itu surya full 24 jam dan kami paham teknologi baterai tumbuh dan berkembang dengan pesat dan harganya pun tambah lama tambah murah," pungkasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya