Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rame-rame Minta Duit Triliunan
Para Menteri Lupa Negara Lagi Cekak
Selasa, 8 September 2020 07:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi lagi nggak baik. Pertumbuhannya minus. Resesi di depan mata. Pendapatan negara jeblok. sementara pengeluaran membengkak. Namun, di saat kondisi menyedihkan seperti ini, para menteri justru minta tambahan anggaran triliunan rupiah untuk tahun 2021. Duh, para menteri lupa ya, negara lagi cekak.
Permintaan para menteri ini disampaikan saat rapat kerja dengan mitra kerjanya di DPR. Kementerian mana saja yang sudah terang-terangan minta anggaran? ini di antaranya: Kementerian Agraria dan Tata ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Baca juga : Per Agustus, Penerimaan Negara Capai Rp 1.028 T
Kemarin, saat rapat kerja dengan komisi II DPR, Kementerian yang dipimpin Sofyan Djalil itu, mengajukan tambahan anggaran Rp 2,3 triliun.
“Tambahan anggaran tersebut disajikan dalam tiga kelompok ya itu untuk memenuhi kekurangan tunjangan kinerja, penambahan PTSL untuk peta bidang, dan dukungan untuk food estate,” kata sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Himawan Arief Sugoto.
Baca juga : Kemenperin Minta Industri Batik Terapkan Praktik Ramah Lingkungan
Dia menambahkan, tambahan anggaran itu untuk mendukung dan memenuhi terlaksananya kegiatan prioritas pemulihan ekonomi, ketahanan pangan, penanganan permasalahan tata ruang Jabodetabek, Puncak-Cianjur (Punjur), serta mendukung transformasi digital melayani.
“Rencana Detail Tata Ruang Online Single Submission (RDTross) dan Project Management Office (PMO) pemetaan ruang kawasan Jabodetabek Punjur sebesar Rp 240 miliar. Dan transformasi digital sebesar Rp 1 triliun,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Perlu Optimalisasi Aset Negara Agar Lebih Produktif
Selanjutnya, Kementerian Keuangan. kementerian yang dinakhodai Sri Mulyani ini, mengajukan anggaran Rp 43,3 triliun, naik Rp 938,25 miliar dari tahun 2020 yang ditetapkan Rp 42,36 triliun. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, kenaikan anggaran ini dilakukan karena ada tambahan di sejumlah sektor. Di antaranya, sektor kebijakan fiskal, pengelolaan dan penerimaan negara, serta dukungan manajemen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya