Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Perlu Optimalisasi Aset Negara Agar Lebih Produktif

Minggu, 6 September 2020 10:23 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira (Foto: Istimewa)
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerinah dinilai masih memiliki peluang untuk terus menambah pendapatan negara di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah diminta untuk mengidentifikasi berbagai sumber potensial yang bisa mendorong pemasukan negara. Salah satunya terkait dengan pengelolaan aset negara. Aset-aset yang dimiliki negara seharusnya dikelola dengan lebih baik agar bisa memberikan kontribusi. Jika pun dikelola pihak ketiga, seharusnya bisa lebih dioptimalkan.

Saat ini, banyak aset negara yang dikelola pihak ketiga yang belum teroptimalkan dengan baik dari segi pemasukan negara. Sebut saja aset berupa tanah yang didirikan beberapa pusat perbelanjaan dan hotel yang berada di Kawasan Senayan. Atau, pusat rekreasi seperti Taman Mini Indonesia Indah yang masih dikelola Yayasan Harapan Kita.

Baca juga : DPR Ingin Pemerintah Aktif Di Gerakan Plastic Exchange

“Perlu ada terobosan sumber pembiayaan, melihat peluang, di samping pembiayaan pendapatan konvensional,” kata Anggota DPR dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira, dalam diskusi "Menggali Pendapatan Negara Menghadapi Resesi Ekonomi", Sabtu (5/9).

Menurut dia, berbagai langkah perlu disiapkan. Dalam situasi Covid-19, ibarat situasi perang, langkah strategi perlu terarah dan memiliki daya dukung. Untuk menambah anggaran agar pembiayaan negara di tengah pandemi bisa lebih optimal, pemerintah perlu melakukan terobosan, mencari berbagai peluang, tidak hanya mengedepankan sumber pembiayaan konvensional.

Baca juga : Azis Syamsuddin Puji Nota Protes Menlu Terkait Pembakaran Al-Qur`an di Swedia

“Kalau di dalam masa perang, negara yang ikut terlibat dalam perang mempersiapkan pertama senjata, faktor mendukung lain, logistik, makanan untuk prajurit. Perlu untuk melihat berbagai peluang yang dapat mendorong pemasukan negara,” kata Andreas.

Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin menyebut, di tengah pandemi, pemerintah menghadapi tantangan berat dalam memperbesar pemasukan negara. Sebab, sektor-sektor swasta juga terdampak. Aktivitas bisnis lebih sepi, juga demand dari masyarakat ikut turun.

Baca juga : Azis Syamsuddin Apresiasi Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan PBB

Soal optimalisasi aset, menurut dia, berbagai calon sumber pembiayaan yang potensial, terus diidentifikasi pemerintah. Termasuk dalam hal optimalisasi aset negara. “Kalau me-manage di situasi darurat, (optimalisasi aset negara) memang itu salah satu pilihan juga. Dalam melihat anggaran pemerintah, tiga tahun ke depan, masi ada potensi minus ke tiga persen. Agar pembiayaan managable, lebih panjang, tentu langkah extra ordinary bisa dilakukan, dan semua diletakan di meja, semua bisa dipilih. Opsi pertama apa, kapan, dan juga timin. Namun, aset juga harganya sedang jatuh, mencari pembeli juga tidak semudah itu juga, harga juga belum terlalu baik,” ucap Masyita.

Ia menambahkan, dari sisi pengelolaan anggaran, pemerintah menerapkan berbagai langkah dengan prinsip melakukan langkah terbaik dan menyiapkan penanganan hingga skenario terburuk. Sehingga diharapkan perekonomian tidak semakin terkontraksi, demand kembali meningkat. Juga melakukan evaluasi secara real time untuk setiap kebijakan dan membuka ruang perbaikan. “Good governance tetap dijaga, pemerintah bekerja di dua sisi, berusaha secepat mungkin, dari sisi pencariran anggaran dipermudah, cepat dengan tetap kedepankan sisi governance,” ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.