Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kreatif! PLN Bentuk Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu

Kamis, 10 September 2020 18:29 WIB
Penyerahan Bantuan dan Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Mesin Pengolah Sampah Plastik Menjadi BBM dari  PLN Pusenlis Kepada Pokja Kota Sehat Kelurahan Kota Bambu Selatan. (Dok. PLN)
Penyerahan Bantuan dan Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Mesin Pengolah Sampah Plastik Menjadi BBM dari PLN Pusenlis Kepada Pokja Kota Sehat Kelurahan Kota Bambu Selatan. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) melalui Unit PLN Pusenlis membentuk Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu yang berlokasi di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.

PLT Senior Keuangan, SDM dan Administrasi PLN Pusenlis Noery Kristina mengungkapkan, faktor utama pembentukan kampung ini karena masih ditemukannya perilaku hidup tidak sehat dan membuang sampah sembarangan di saluran air/selokan, sehingga seringkali terjadi banjir dan wabah penyakit.

"Dengan adanya kampung pengelolaan sampah ini diharapkan dapat merubah perilaku dan lingkungan menjadi sehat, serta mengurangi pembuangan sampah ke TPST Bantar Gebang," tutur Noery Kristina dalam rilis yang diterima RMCo, Kamis (9/9/2020).

Sekedar info, upaya mengurangi pembuangan sampah ke TPST Bantar Gebang ini telah dicanangkan dengan Gerakan Sadar Bersih dan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu pada tanggal 3 Oktober 2019.

Ini merupakan program berkelanjutan yang proses nya saat ini masih berjalan dan dilaksanakan oleh masyarakat.

"Program ini bekerjasama dengan Pokja Kota Sehat, Bank Sampah Kelurahan Kota Bambu Selatan, Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti dan Komunitas Gerakan Tarik Plastik (GetPlastic_id) dengan melakukan sosialisasi, pembinaaan, pendampingan, dan fasilitas untuk masyarakat dalam memilah sampah dari rumah," papar Noery Kristina.

Baca juga : Keren! Warga Kampung Ikan Asap Sulap Limbah Jelantah Jadi Sabun Dan Lilin

Dijelaskan, program KPST (Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu) ini merupakan sebuah gerakan dalam mendukung program Samtama (Sampah Tanggung Jawab Bersama) yang merupakan gerakan masyarakat untuk mengurangi dan mengolah sampah langsung dari sumbernya agar dapat dimanfaatkan kembali.

Masyarakat kata dia, diharuskan memilah sampah dari rumah, dibagi menjadi organik dan anorganik, Sampah organik yang terpilah dapat diolah menjadi kompos menggunakan lubang biopori ataupun komposter sederhana yang setiap harinya diangkut oleh Bank Sampah Kelurahan Kota Bambu Selatan.

Kemudian untuk sampah Anorganik yang masih mempunyai nilai jual seperti botol plastik, kardus dan lainnya akan ditukarkan ke Bank Sampah dan dapat ditukar dengan uang yang bisa digunakan untuk membayar listrik atau kebutuhan sehari-hari.

Kemudian, untuk Residu berupa sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual akan dikelola dengan mesin pengolah sampah yang merupakan inovasi dari komunitas Get Plastic.  

Mesin ini dapat mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak berupa Bensin dan Solar, kemudian BBM yang dihasilkan dari mesin pengolah sampah tersebut digunakan untuk operasional mobil pengangkut sampah dan genset untuk keadaan darurat.

Dengan demikian akan mengurangi pembuangan sampah ke TPST Bantar Gebang dan berfungsi secara optimal mewujudkan Zero Waste.

Baca juga : Dirut PLN ke KPK, Bahas Penyelamatan Aset Rp 960 M

Dengan strategi ini, sampah yang harus diangkut ke TPS semakin berkurang dan minim, sehingga pembiayaan penanganan sampah juga akan semakin efisien.

"Keterlibatan aktif masyarakat, baik dari setiap rumah tangga maupun komunitas, menjadi harapan besar agar masalah sampah di Jakarta dapat segera diatasi. Dan program ini lah yang menjadi solusi Pengelolaan sampah yang baik,” katanya.

Menurut Noery Kristina, program ini sangat bagus dan bermanfaat untuk Masyarakat khususnya di Kota Bambu Selatan ini yang memang permasalahan utama bersama adalah sampah.

Dengan kepadatan Penduduk yang ada, pengelolaan sampah dari sumbernya sangat tepat untuk menjadi solusi mengatasi masalah sampah.

Lurah Kota Bambu Selatan Muhadi menambahkan, kampung Pengelolaan Sampah Terpadu ada di 2 lokasi sebagai percontohan dan direspon positif oleh masyarakat sehingga masih terus berjalan sejak pencanangan pada bulan Oktober 2019.

"Masih terus dimonitor bersama tim CSR PLN Pusenlis secara rutin sampai sekarang,” ungkap Muhadi.

Baca juga : Telkom Kumpulkan Testimoni Pelanggan

Founder Komunitas Get Plastic Dimas Wijanarko mengakui, program ini sangat bagus dan harusnya banyak digalakan karena memotong rantai aliran sampah dari hulu (masyarakat) sehingga mengurangi pembuangan ke hilir (TPS).

Dengan program seperti ini tidak lagi bingung untuk membuang sampah ke hilir karena di hulu sudah selesai dikelola, program sebagus ini kata dia, kalau bisa dapat diperluas jangkauannya terutama di lokasi yang dekat dengan pantai.

"Harapan kami semoga program seperti ini dapat dicontoh oleh desa-desa atau daerah lain sebagai solusi penanganan sampah,” Kata Dimas.

Menurutnya, untuk bisa mengubah hal besar, mulailah untuk mengubah diri sendiri. Semakin banyak orang sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan, maka semakin mudah langkah-langkah besar untuk menyelamatkan bumi. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.