Dark/Light Mode

Sri Mulyani Akhirnya Bidik Non Anggota OKI

Duh, Pasar Produk Halal Negara Muslim Dikuasai Thailand-China

Selasa, 22 September 2020 05:22 WIB
Menteri Keuangan,  Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memandang ekspor produk halal memiliki potensi untuk ditingkatkan di tengah pandemi Covid-19. Sebab, permintaan pasar dunia terhadap produk halal terus meningkat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk mendorong produk halal, Indonesia bisa memperluas pangsa pasar ke luar negara di luar anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Lingkup produk industri halal ini luas. Mulai bidang makanan, obat-obatan, lifestyle dan dipengaruhi juga oleh kebutuhan serta etika nilai dan ajaran Islam. Jadi prospeknya sangat besar,” kata Ani-sapaan akrab Sri Mulyani dalam diskusi melalui video virtual, kemarin. 

Ani mengatakan, industri halal saat ini punya potensi yang besar. Saat ini, setidaknya ada 1,8 miliar penduduk Muslim di seluruh dunia. 

Baca juga : Wayan Sudirta Bela Yasonna yang Digugat Karena Program Asimilasi

Jumlah tersebut, setara dengan 24 persen total penduduk dunia. Jumlah pengeluaran penduduk Muslim dunia itu sekitar 2,2 triliun dolar AS per tahun. 

“Pengeluaran itu cukup besar, sekitar 5,2 persen per tahun,” ungkapnya. 

Dia menuturkan, jika ekspor produk halal meningkat, hal itu akan memberikan kontribusi bagi perdagangan ekonomi Tanah Air secara keseluruhan. Termasuk ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Corona saat ini. 

Pemerintah mencatat, saat ini ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara OKI mencapai 45 miliar dolar AS atau setara 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia sebesar 369 miliar dolar AS pada 2018. 

Baca juga : Pasar Tradisional Segera Pake Aplikasi Online

“Kami berharap pada tahun-tahun depan, pertumbuhan ekspor produk halal bisa terus dipertahankan meski Covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara dunia. Ini tantangan yang tak mudah,” ujar Ani. 

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng mengatakan, tak hanya pasar dunia, pangsa pasar produk halal di Tanah Air cukup potensial. Indonesia punya penduduk mayoritas Muslim lebih 80 persen. Dan, terdapat 28 ribu persentren dengan jumlah santri mencapai 2 juta orang. 

“Namun sayangnya, Indonesia belum bisa memanfaatkan potensi itu secara optimal,” imbuhnya. 

Sugeng mengungkapkan, saat ini negara yang penduduknya bukan mayoritas Muslim telah berhasil merebut pasar Muslim. 

Baca juga : Kadin Desak RPP Jaminan Produk Halal Segera Disahkan

“Thailand dikenal sebagai pemasok makanan halal dunia, China pemasok busana Muslim, Korsel sebagai pusat wisata halal, dan Australia pemasok daging halal di dunia,” ungkapnya. 

Dia menuturkan, Indonesia seharusnya menjadi pemasok produk halal dunia. Indonesia memiliki potensi di pertanian, industri makanan halal , fesyen, dan pariwisata halal.“Pemerintah dan Bank Indonesia sudah makin fokus ke arah ini, dengan berbagai program yang mengembangkan ekonomi syariah,” tegasnya. [NOV]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.