Dark/Light Mode

Kas Pengusaha Nyaris Jebol Akibat Pandemi

Minggu, 27 September 2020 07:03 WIB
Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani. (Foto Istimewa)
Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani. (Foto Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengakui, saat ini banyak pengusaha masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Hanya saja, sisi arus kas sudah makin menipis alias nyaris jebol.

“Sekarang cadangan modal kerja sudah semakin tipis. Sedangkan tidak semua pengusaha bisa mendapatkan kredit modal kerja dari bank dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.

Baca juga : Rekor Baru Pecah Dua Hari Sekali, Bagaimana Ini?

Menurutnya, walaupun pemerintah telah menyiapkan program penjaminan pembiayaan korporasi, bank akan tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Perbankan kemungkinan tak akan memberikan kredit pada perusahaan yang tak memiliki prospek dari sisi permintaan.

Padahal, saat ini modal kerja lebih banyak dibutuhkan untuk menutup operasional. Untuk bisa bertahan, Hariyadi mengungkapkan, banyak pengusaha memilih untuk menghentikan dulu operasional mereka.

Baca juga : Penjualan Flimty Naik Meski Hadapi Pandemi Corona

Sebab, mereka menilai belum ada kepastian dari pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Karena amunisi atau modal kerja mereka semakin terbatas, padahal belum ada kepastian dari sisi permintaan, jadi mereka menutup dulu sampai situasi normal,” jelasnya.

Baca juga : Rupiah Menguat Lagi

Hariyadi memperkirakan 30 persen tenaga kerja formal hingga akhir tahun ini akan terdampak. Sebagian besar merupakan pegawai perjanjian kerja waktu tertentu atau kontrak yang putus di tengah jalan atau tidak diperpanjang. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.