Dark/Light Mode

Pagi Ini Nggak Kuat Ngadepin Dolar

Data Ekonomi China Bisa Jadi Vitamin Buat Rupiah

Senin, 28 September 2020 10:30 WIB
Ilustrasi mata uang rupiah. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi mata uang rupiah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren penguatan dolar belakangan ini, rupanya cukup membuat nilai tukar rupiah pagi ini melemah. 

Mata uang Garuda di sesi pembukaan Senin (28/9) pagi, ada di posisi Rp 14.875 per dolar AS. Atau susut 0,02 persen bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan Jumat (25/9) sore, yang terpaku di level Rp 14.872 per dolar AS.

Baca juga : Kalau Nggak Kreatif, Kampanye Di Medsos Bisa Jadi Bumerang Lho!

Sebaliknya, mayoritas mata uang di kawasan Asia justru menunjukkan penguatan terhadap dolar. Yen Jepang dan dolar Singapura menguat 0,10 persen, dolar Taiwan menguat 0,21 persen, dan peso Filipina menguat 0,09 persen.

Diikuti rupee India 0,39 persen, yuan China 0,09 persen dan ringgit Malaysia 0,02 persen.

Baca juga : Remnya Anies Bukan Musibah

Indeks dolar AS terhadap keranjang enam mata uang saingannya, terus menguat hingga 0,05 persen.

Penguatan ini melanjutkan keperkasaan dolar pekan kemarin, yang menanjak hingga 1 persen.

Baca juga : Bangkitkan Roda Ekonomi, Tol Laut Bisa Jadi Solusi

Pelemahan juga dialami rupiah, di depan dolar Australia. Mata uang Garuda minus 0,03 persen, hingga mentok di level Rp 10.474. 

Namun, di depan mata uang lainnya,  nilai tukar rupiah tidak melempem. Terhadap euro, rupiah naik 0,38 persen di level Rp 17.259. Sementara terhadap yuan China, menguat 0,23 persen di level Rp 2.175. Sementara rupiah melemah terhadap dolar Australia sebesar -0,03 persen di level Rp 10.474.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.