Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam rangka memperkuat bisnis menara telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melakukan penataan portofolio dua anak usahanya, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Operator pelat merah ini melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi milik Telkomsel sebanyak 6.050 menara ke Mitratel.
Pengalihan menara ini untuk memperkuat fundamental bisnis Mitratel, sekaligus sebagai salah satu provider menara terbesar di Indonesia.
Pengalihan kepemilikan dilakukan secara bertahap. Ditargetkan selesai akhir triwulan pertama tahun 2021.
Baca juga : Bersama Axiata, TaniHub Group Perkuat Ekonomi Petani dan UMKM
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya mengatakan, aksi korporasi yang dilakukan Mitratel dan Telkomsel bagian dari penataan portofolio Telkom Group, demi mengoptimalisasikan bisnis dan aset yang dimiliki serta memastikan optimal value bagi pemegang saham.
Langkah ini juga sebagai upaya untuk bisnis tower, dan memastikan agar setiap entitas anak perusahaan dapat fokus melakukan penguatan pada lini bisnisnya masing-masing.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, aksi korporasi tersebut salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
“Kami yakin pengalihan 6.050 menara Telkomsel akan memperkuat bisnis Mitratel secara fundamental. Ini akan berdampak positif pada penguatan industri telekomunikasi nasional, khususnya sektor menara telekomunikasi,” ujar Ardi , Jumat (16/10).
Baca juga : Jocelyn Burgardt, Bikin Iri Warganet
Theodorus optimistis bisnis menara telekomunikasi masih menjanjikan. Hingga saat ini, operator telekomunikasi masih terus melakukan ekspansi demi meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya.
Dengan begitu, diyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif ke depannya. Terlebih, menghadapi pengembangan teknologi 5G yang akan masuk dan diimplementasikan di Indonesia.
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, pihaknya mendukung penataan portofolio Telkom Group dengan pelepasan 6.050 menara telekomunikasi yang dimiliki.
Menurut dia, ke depannya Telkomsel akan memprioritaskan strategi bisnis dengan memperkuat ekosistem digital melalui ketersediaan layanan digital connectivity terbaik dan merata. Termasuk mengembangkan potensi layanan digital services dan digital platform terkini bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga : Resmi Jadi WNI, Marc Klok Siap Perkuat Timnas Indonesia
Tercatat, Telkom memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.
Pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi Telkomsel ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup untuk memperkuat fundamental bisnis Mitratel sekaligus menjadikan sebagai salah satu provider menara terbesar di Indonesia. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya