Dark/Light Mode

Erick: Pemerintah Perkuat Langkah Strategis Penanganan Covid

Kamis, 24 September 2020 09:35 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Humas BUMN)
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus memperkuat upaya dan melakukan langkah-langkah strategis, untuk penanganan dan mengantisipasi meluasnya dampak pandemi.

Di seluruh dunia, per 23 September 2020, terjadi peningkatan lebih dari 246 ribu kasus. Sehingga, totalnya menjadi 31,4 juta kasus.

Kenaikan kasus terjadi di berbagai negara, seperti kenaikan kasus harian (per 23 September) lebih dari 83 ribu kasus di India, 39 ribu di Amerika Serikat, 8,9 ribu kasus di Perancis, dan 4,9 ribu kasus di Inggris.

Baca juga : Sudah Bukan Waktunya Lagi Berdebat, Fokus Penanganan!

Sementara, terdapat sejumlah negara yang belum melaporkan penambahan kasusnya.

Di Indonesia, terjadi kenaikan 4,4 ribu kasus seiring dengan munculnya klaster-klaster baru.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah melakukan berbagai langkah strategis hasil koordinasi dengan lintas kementerian lembaga. Terutama, dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah.

Baca juga : Gandeng Gojek Cs, Pemerintah Perluas Penyaluran KUR UMKM

"Mulai dari penambahan kemampuan testing spesimen, menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi, meningkatkan standarisasi penanganan kasus dan pasokan obat terapi penyembuhan, hingga percepatan ketersediaan vaksin Covid-19,” ujar Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Kamis (24/9).

Hingga kini, langkah-langkah tersebut menampakkan hasil yang positif. Per Rabu (23/9), pemeriksaan spesimen harian Covid-19 telah mencapai 38.181. Melebihi standar WHO. Persentase pasien sembuh pun mencapai 73 persen.

Langkah strategis berikutnya adalah meningkatkan tren kesembuhan dan mengantisipasi peningkatan kasus. Dalam hal ini, pemerintah memastikan kebutuhan perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan tetap terjaga.

Baca juga : Ribuan Bidan Dan Apoteker Juga Terpapar Covid-19

Ketersediaan fasilitas isolasi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala, juga terus dipantau. Fasilitas isolasi ini mencakup Wisma Atlet untuk wilayah DKI Jakarta, dan hotel-hotel bintang 2 dan 3 di daerah.

"Ini meringankan beban rumah sakit, mengurangi beban tenaga medis supaya tidak kewalahan dan kelelahan. Di samping kita harus membatasi penyebaran virus dan penularan dari OTG,” ujar Erick.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.