Dark/Light Mode

Rektor IPB: Hanya Sektor Pertanian Yang Tahan Goncangan

Selasa, 10 November 2020 18:18 WIB
Petani gotong royong melakukan penyemprotan hama pada padi/Ist
Petani gotong royong melakukan penyemprotan hama pada padi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan, sektor pertanian adalah sektor penyelamat bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional, baik saat pandemi Covid-19 seperti sekarang maupun di kehidupan normal seperti sedia kala.

Menurut Arif, sektor pertanian telah membuktikan bahwa krisis dan berbagi goncangan yang ada saat ini bukan suatu halangan dalam meningkatkan produksi pangan serta meningkatkan lalu lintas ekspor pertanian.

"Tumbuhnya sektor pertanian di angka 2,15 persen ini menunjukan bahwa pertanian selalu survive. Jadi sebenarnya dari dulu selalu tumbuh dan stabil. Artinya apa? artinya begitu ada goncangan, goncangan yang begitu besar, maka hanya sektor pertanian yang tetap bertahan bahkan menjadi penyelamat ekonomi nasional," ujar Arif.

Baca juga : Sore Ini, KPK Umumkan Penetapan Tersangka dan Penahanan Bupati

Arif mengatakan, sudah saatnya sektor pertanian menjadi perhatian khusus semua pihak. Terlebih, catatan BPS pada beberapa waktu lalu harus menjadi momentum bagi pemerintah pusat untuk kembali memprioritaskan kebijakanya pada sektor pertanian.

"Menurut saya ini menjadi hal yang sangat penting untuj dicatat karena pertanian menjadi penopang utama ekonomi kita. Bayangkan saja, ketika masyarakat sulit mencari kerja pada akhirnya lari juga ke sektor pertanian," katanya.

Ke depan, Arif berharap pemerintah menyiapkan langkah strategi jangka panjang untuk menumbuhkan minat generasi muda dalam membangun pertanian modern yang berbasiskan teknologi canggih. 

Baca juga : Ketua KPK: Dua Kepala Daerah Akan Ditahan Pekan Depan

Rumusan tersebut penting dilakukan supaya ekosistem pertanian Indonesia berjalan secara berkelanjutan.

"Kalau ini kita jadikan momentum, maka momentum sekarang adalah momentum kemandirian pangan, momentum untuk kemajuan pertanian kita. Makanya harus ada rumusan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Terutama mengenai regenerasi petani," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.

Baca juga : Mentan Di Diskusi BNPB, Sektor Pertanian Terus Bekerja Keras Pulihkan Ekonomi Nasional

Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Upaya ini bahkan sudah dilakuka dengan melakukan kerja sama dengan kementerian lain dan perguruan tinggi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.