Dark/Light Mode

Bisnis Anak Usaha Solid, Kinerja LPKR Dalam Jangka Panjang Tetap Positif

Senin, 23 November 2020 19:48 WIB
Perumahan Warterfront yang dikembangkan Lippo Cikarang. (Foto: Istimewa)
Perumahan Warterfront yang dikembangkan Lippo Cikarang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tetap kinclong hingga akhir tahun. Menurut laporan keuangan terbaru, hingga Oktober 2020, LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp 8,58 triliun, lebih stabil jika dibandingkan tahun lalu.

Analis pasar saham Sukarno Alatas mengatakan, peningkatan pendapatan di saat kondisi industri lesu, secara tidak langsung menunjukkan kinerja yang cukup bagus. Dijelaskan Sukarno, dilihat dari rasio operating profit margin (OPM) dan EBITDA margin sebenarnya meningkat dibandingkan periode tahun sebelumnya. Artinya, kinerja terus membaik. Hanya saja belum mampu menekan beban. "Secara tidak langsung, bisa dikatakan kinerja LPKR bagus. Karena mampu tumbuh di saat pandemi," kata Sukarno, Senin (23/11).

Ke depannya, kinerja LPKR masih berpeluang menciptakan pertumbuhan kembali jika perusahaan mampu menekan biaya-biaya. Dengan tren turunnya suku bunga, juga akan menjadi sentimen positif untuk sektor properti ke depannya.

Baca juga : Optimis Jalankan Usaha, UMKM Asal Malang Raih Banpres Produktif

Berdasarkan data Bloomberg, margin laba usaha Lippo Karawaci tercatat 5,62 persen pada kuartal III-2020. Sedangkan di kuartal III-2019, OPM tercatat -10,46 persen. Margin EBITDA LPKR di kuartal III ini juga tercatat sebesar 38,01 persen, meningkat dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang sebesar 37,72 persen. 

Kinerja anak usaha LPKR, yakni Lippo Cikarang, juga bagus. Selain dilihat dari pertumbuhan pendapatan dan laba, ada peningkatan rasio profitabilitas baik itu rasio gross profit margin (GPM), OPM, dan net profit margin (NPM). Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau, dan apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit.

Karena itu, kinerja LPKR dalam jangka panjang akan terus membaik apalagi jika berhasil menekan beban di kuartal IV-2020 nanti. Untuk jangka panjang LPKR juga masih prospektif, dengan kekuatan memiliki lahan 1.416 hektare. 

Baca juga : Rerie Sentil Kinerja Pemerintah Kendalikan Pandemi

Bahkan, Sukarno menilai sektor properti yang jadi salah satu bisnis inti LPKR, akan diuntungkan dalam jangka panjang berkat Omnibus Law.  Adapun untuk jangka pendek, LPKR direkomendasikan trading buy karena secara valuasi sudah murah dengan price to book value (PBV) 0,37 kali. "Industri properti bisa berpeluang dengan adanya omnibus law yang bisa diuntungkan nantinya," kata Sukarno. 

CEO LPKR John Riady menyampaikan, pertumbuhan pendapatan naik sebanyak 38,7 persen Year on Year pada sembilan bulan di 2020 seiring dengan pertumbuhan pada marketing sales dan penyelesaian proyek. Pendapatan pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,71 triliun pada sembilan bulan di 2019. 

Marketing sales naik sebanyak 100 persen Year on Year pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun pada sembilan bulan 2019 didorong oleh peluncuran perumahan terjangkau di level Holdco. Pendapatan dari Real Estate Management & Services turun tipis 9,1 persen ke level Rp 6,15 triliun di sembilan 2020 dari Rp 6,76 triliun pada sembilan bulan di 2019, dikarenakan rumah sakit, mall dan hotel mulai memperlihatkan sedikit peningkatan setelah dilakukan pembukaan kembali.

Baca juga : Hina NU, Nur Sugi Terancam Kena Pasal Berlapis

John menyampaikan, sebagai perusahaan real estate terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatan, pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 38,7 persen menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,71 triliun karena bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan perbaikan. 

Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Cikarang, pengakuan pendapatan di LPKR untuk serah terima di tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan. "Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales sembilan bulan di periode 2020 yang meningkat 100 persen YoY menjadi Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ujar John. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.