Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima KAWAN NESIA, Ketua MPR Ingatkan Medsos Jangan Jadi Ajang Tebar Fitnah

Rabu, 21 Oktober 2020 16:42 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima Komunitas Wartawan dan Netizen Indonesia (KAWAN NESIA), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (21/10). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima Komunitas Wartawan dan Netizen Indonesia (KAWAN NESIA), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (21/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak para netizen bijak memanfaatkan media internet demi kebaikan bersama. Jangan sampai internet dijadikan ajang menebar benih kebencian, fitnah, hingga permusuhan, yang pada akhirnya mengoyak rasa persaudaraan sebangsa. 

Dalam survei Digital 2020 yang dikeluarkan We are Social, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan pertumbuhan populasi internet terbesar dunia, setelah India dan China. Tercatat, pengakses internet di Indonesia meningkat 17 persen dalam satu tahun terakhir atau meningkat sekitar 25,3 juta pengakses internet.

Baca juga : Peringati Hari Santri, Gus Jazil Ingatkan Masyarakat Setia Dan Berjuang Jaga Keutuhan NKRI

"Sehingga penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat mencapai 64 persen atau sekitar 175 juta penduduk Indonesia telah mengakses internet. Rata-rata dalam sehari, setiap pengguna internet di Indonesia menghabiskan 7 jam 59 menit untuk mengakses internet, berada di posisi delapan dunia setelah Filipina, Afrika Selatan, Brasil, Kamboja, Thailand, Argentina, dan Mexico. Lamanya waktu mengakses internet di Indonesia lebih besar dari rata-rata dunia yang hanya 6 jam 45 menit," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, usai menerima Komunitas Wartawan dan Netizen Indonesia (KAWAN NESIA), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (21/10).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, data tersebut menunjukkan, dalam 16 jam waktu sadar yang dimiliki, hampir lima puluh persennya atau 8 jam dipakai warga Indonesia untuk mengakses internet. Dari 175 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet, 160 juta di antaranya aktif di media sosial. Per hari, tercatat mereka menggunakan waktu mencapai 3 jam 46 menit untuk mengakses media sosial melalui handphone.

Baca juga : PUPR Tingkatkan Konektivitas Jalan Morotai Untuk Pariwisata

"Hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar hidup kita tak lepas dari internet. Tak berlebihan kiranya jika ada anggapan yang menilai kesalahan memanfaatkan internet, akan berujung pada bencana sosial," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dengan cerdas dan bijak bersosial media, masyarakat akan terhindar dari propaganda menyesatkan yang banyak berseliweran di berbagai platform media sosial. Sebagaimana yang terjadi pada demonstrasi menentang RUU KUHP tahun 2019 lalu, maupun demonstrasi menentang UU Cipta Kerja beberapa hari lalu.

Baca juga : Hari Ini, Jasa Marga Alihkan Transaksi Gerbang Tol Cibitung

"Jika dilihat substansinya, banyak pendemo termakan hoax maupun disinformasi sehingga menyebabkan mereka turun ke jalan. Misalnya, pendemo menuntut cuti hamil tetap berlaku. Padahal dalam UU Cipta Kerja, tak ada satupun pasal yang menghilangkan cuti hamil. Ini adalah contoh kecil bagaimana hoaks dan disinformasi jika tak disikapi serius, bisa mendatangkan kemudharatan bagi bangsa," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.