Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Syariah Jadi Tren Dunia

Bank Sentral Garap Negara Non Muslim

Selasa, 1 Desember 2020 07:01 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) meyakini Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain global di sektor keuangan syariah. 

Karena itu, Bank Sentral terus melakukan pengembangan pasar ekonomi dan keuangan syariah, khususnya ke negara non Muslim. 

“Sejak 2015, BI, pemerintah, dan instansi terkait sudah meningkatkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Kita terus memperluas cakupannya, di antaranya pasar modal, mo bilisasi zakat dan wakaf produktif,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam diskusi virtual kemarin. 

Selain itu, lanjut Perry, BI meningkatkan ekonomi syariah dalam membentuk rantai pasok halal bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha. 

Baca juga : UEA Stop Sementara Visa 13 Negara Muslim

Termasuk melakukan edukasi dan literasi melalui kampanye dalam Festival Ekonomi Syariah yang beberapa waktu lalu diadakan BI. 

Dia mengatakan, Indonesia perlu mengejar kinerja industri syariah. Di antaranya, dalam industri farmakosmetika, pariwisata, dan keuangan yang saat ini berada di urutan keenam berdasarkan laporan State of Global Islamic 2020-2021. 

Meski begitu, menurut Perry, beberapa industri halal Indonesia sudah masuk 10 besar. 

Di antaranya, untuk makanan halal berada di urutan keempat, dan fesyen di urutan ketiga. 

Baca juga : Bawaslu Surabaya Garap Penyalahgunaan Bansos

Perry menerangkan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini tidak terkait agama, melainkan menjadi tren di dunia sebagai salah satu pendekatan model bisnis ekonomi dan keuangan. 

Bahkan, negara yang penduduknya bukan mayoritas Muslim, menjadi pusat ekonomi syariah, di antaranya China sebagai eksportir baju Muslim terbesar di dunia. 

Begitu juga Korea Selatan (Korsel) menjadi produsen kosmetika halal terbesar dan destinasi wisata halal. 

Kemudian, Jepang menjadi salah satu pusat industri halal dan pariwisata. Dan, negara tetangga, Thailand kini memiliki visi melakukan pengembangan dapur halal dunia. 

Baca juga : Jokowi: Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Bukan Untuk Gagah-gagahan

Ia berharap, Indonesia mampu menggenjot perkembangan keuangan dan ekonomi syariah. Terlebih, Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. 

“Dengan arahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin, kami membentuk Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah,” katanya. 

Melalui pembentukan komite tersebut, lanjutnya, perkembangan pasar keuangan dan ekonomi syariah bisa ditingkatkan. 

“Ini akan menjadi motor penggerak kita mencapai target agar bisa menjadi pemain di pasar keuangan dan ekonomi syariah di kancah global,” tutup Perry. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.