Dark/Light Mode

Ini Catatan YLKI Soal MRT Jakarta 

Selasa, 19 Maret 2019 20:43 WIB
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan uji coba Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, hari ini. Tim berangkat dari stasiun Hotel Indonesia dan berhenti sampai stasiun Lebak Bulus. 

Lalu bagaimana tanggapan YLKI dari hasil uji coba tersebut? Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, secara umum MRT Jakarta sudah bagus, baik infrastruktur stasiun, kabin kereta dan atau kualitas selama perjalanan. Tidak berisik, dan kecepatan stabil. 

“Kualitas pengereman juga nyaman. Kereta berhenti di stasiun selama 30 detik, dengan headway 5 menit,” ujarnya. 

Selain itu, yang patut diapresiasi adalah di semua ruang tunggu stasiun dilengkapi pintu pembatas yang bisa buka tutup secara otomatis sebelum penumpang naik atau turun kereta. Dari sisi keamanan, pintu pembatas ini sangat penting untuk menghindari adanya kecelakaan penumpang yang tersenggol atau tertabrak MRT. Bahkan untuk aksi bunuh diri seperti di Jepang dan Korea.  

Baca juga : Wali Kota Tangsel Jajal Naik MRT Jakarta

Namun ada beberapa catatan dan masukan untuk MRT Jakarta. pertama, kata dia, masih sangat minim adanya penandaan yang memberikan informasi dan edukasi pada penumpang. Baik penandaan di stasiun dan kabin kereta. 

Kedua, lanjut Tulus, kabin kereta tidak ada penandataan sebagaimana penandaan di KRL Jabodetabek. Seperti dilarang bersandar di depan pintu. Juga tidak ada penandaan dilarang makan dan minum di kereta dan atau di ruang tunggu.  “Di semua MRT dunia ada penandaan larangan makan dan minum,” katanya.

Ketiga, informasi, baik dengan suara atau tulisan, terkait buka tutup pintu kereta juga tidak ada. Padahal ini sangat penting bagi konsumen. “Apalagi jika penumpangnya penuh sesak,” katanya. 

Keempat, kata dia, tidak ada rak bagasi di kabin kereta. Jika merujuk pada KRL Jabodetabek dan MRT Jepang ada rak bagasi. Memang MRT di Singapura tidak pakai rak bagasi. 

Baca juga : Ini Pernyataan AHY Soal Andi Arief

“Saya konfirmasi ke humas MRT Jakarta, space rak bagasi akan dipakai untuk iklan. Iklan boleh tapi jangan mengurangi hak dan kenyamanan konsumen. YLKI menyarankan rak bagasi tetap ada, walau mungkin tidak secara full,” tambahnya. 

Terakhir adalah belum ada penandaan terkait peta yang menggambarkan rute dan jaringan MRT baik di stasiun dan atau kabin kereta. Termasuk perlu adanya informasi rute jaringan angkutan umum sebagai pengumpan MRT di masing-masing stasiun. 

“Ini sangat penting agar konsumen tidak bingung mau naik apa, setelah turun dari MRT,” jelasnya. 

Karena itu, YLKI meminta manajemen MRT Jakarta segera melengkapi dengan penandaan yang lebih informatif. MRT Jakarta harus menjadi sarana transformasi dalam bertransportasi, bukan hanya sekadar mengangkut penumpang secara masal. 

Baca juga : Ini Kata Aprindo Soal Perda Larangan Plastik

Menurut dia, informasi yang edukatif kepada konsumen sangat penting untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat sebagai penumpang MRT. YLKI juga mendesak Gubernur DKI Jakarta dan Komisi C DPRD DKI segera menuntaskan pembahasan tarif MRT.

Dia menambahkan, sebulan setelah beroperasi MRT Jakarta,  YLKI akan melakukan monitoring/survei untuk melihat kembali kualitas pelayanan dan keandalan. Termasuk kepatuhan terhadap regulasi, misalnya kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Dishub DKI Jakarta, baik SPM di stasiun atau di dalam kereta. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.