Dark/Light Mode

Masa Kritis Sudah Berlalu, Pemulihan Ekonomi Nasional Bisa Terwujud Tahun Depan

Kamis, 3 Desember 2020 11:43 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Kamis (3/12). (Foto: YouTube)
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Kamis (3/12). (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Stabilitas makroekonomi terjaga dengan inflasi yang akan terkendali sesuai sasaran 3±1 persen, serta nilai tukar rupiah yang akan bergerak stabil dan berpotensi menguat.

"Stabilitas eksternal terjaga, dengan surplus neraca pembayaran didukung defisit transaksi berjalan yang rendah di sekitar 1,0-2,0 persen Product Domestic Bruto (PDB)," ucap Perry.

Baca juga : Fahri: UMKM Roda Penggerak Ekonomi, Harus Terus Diberi Peluang Dan Dibantu

Stabilitas sistem keuangan juga diprediksi semakin membaik, dengan rasio permodalan yang tinggi, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah, serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit yang masing-masing meningkat ke sekitar 7-9 persen pada 2021.

Perry menuturkan, momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak. Baik Pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan dan berbagai pihak lainnya.

Baca juga : PGN Jaga Kinerja di Triwulan III Tahun 2020

"Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi pemulihan ekonomi nasional," tegas Perry. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.